Saya ini banyak mengikuti milist saham untuk menambah pengetahuan. Saya banyak belajar darinya. Ada saja pengetahuan-pengetahuan baru yang saya temukan darinya. Pengetahuan baru yang dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil dari trading saham. Nah, dalam perjalanan di dunia permilist-an saham inilah, saya sering menemukan banyak orang-orang yang menanyakan tentang saham tertentu. Mereka minta saran terhadap suatu saham.
Sebenarnya sih tidak ada masalah selama yang ditanyakan untuk menambah pengetahuan. Misalnya menanyakan bagaimana cara mengecek fundamental saham. Atau bagaimana menganalisa saham menggunakan indikator analisis teknikal tertentu. Tidak masalah juga jika menanyakan untuk memperoleh pembanding (second opinion) . Namun, sayangnya, bukan hal tersebut yang terjadi. Kebanyakan menanyakan titik jual dan beli.
Menanyakan langsung titik jual dan beli berarti si-penanya akan melewatkan satu langkah yang sangat penting dalam trading saham yakni menganalisa saham. Jika hanya mengikuti saran jual dan beli, berarti kita sama sekali tidak melakukan analisa apapun. Kita hanya mengikuti apa yang dikatakan orang lain. Jika orang lain bilang beli di harga sekian, maka langsung membeli tanpa melakukan analisa sendiri terlebih dahulu.
Demikian juga jika ada saran untuk jual dan simpan (hold). Kita hanya mengikutinya saja. Ini sama saja bahwa kita telah menyerahkan keputusan pada orang lain. Ini akan sangat berbahaya untuk jangka panjang. Okelah, untuk jangka pendek memang mungkin saja saran tersebut benar adanya, dan kita dapat menangguk untung yang signifikan. Apalagi jika kondisi bursa memang sedang dalam tren naik (bullish) yang kuat. Namun, bagaimana jika kondisi berbalik?
Bagaimana jika ternyata bursa saham sedang dalam tren turun (bearish) yang kuat? Saran-saran tersebut kemungkinan besar malah akan menjerumuskan kita. Modal kita kemungkinan akan habis akibat kerugian yang terus menerus. Ini karena ternyata, profil trading kita berbeda dengan sang pemberi saran. Pada dasarnya profil tiap orang memang unik. Para pemberi rekomendasi tersebut sudah punya persiapan bagaimana jika ternyata mereka salah.
Mereka sudah tahu betul apa resiko yang ada karena rekomendasi sahamĀ tersebut telah melewati analisa yang mendalam. Sedangkan, kita tentu tidak tahu sampai sedalam itu. Yang kita tahu cuma beli di harga sekian dan jual di harga sekian. Kita tidak tahu apa yang melatar belakangi keputusan untuk beli dan jual tersebut. Ini akan membuat kita kebingungan jika ternyata pergerakannya berlawanan dengan apa yang telah disarankan.
Kita tidak akan tahu bagaimana sebaiknya bertindak jika ternyata harga saham bergerak tidak sesuai prediksi. Walau pun tahu, seringnya kita akan ketinggalan beberapa langkah. Hasil trading kita tidak akan optimal. Lantas bagaimana sebaiknya? Solusi satu-satunya jika ingin dapat bertahan lama di bursa saham adalah jangan mengandalkan trading kita dari saran orang lain. Jangan sampai kita menyerahkan keputusan pada orang lain.
Kita harus bisa menganalisa sendiri dan pada akhirnya dapat memutuskan sesuai dengan profil kita masing-masing. Dengan demikian, niscaya trading saham kita akan lebih tepat baik dalam membeli, menahan, atau menjual saham. Hasilnya pun akan sangat optimal. Belajarlah terus hingga kita dapat membuat keputusan sendiri. Tidak susah kok untuk mempelajari dunia saham selama kita mau tekun. Jadi, mengapa harus menyerahkan keputusan kepada orang lain?