• Serambi
  • Hubungi
  • Tentang
  • Penyangkalan

Sekolah Saham

Trading & Investasi

  • Analisis
    • Fundamental
    • Teknikal
      • Candlestick
      • Chart Patterns
      • Line Chart
      • MACD
      • MFI
      • Moving Average
      • Stochastic Oscillator
      • Support/Resistance
      • Trendline
  • Sistem Trading
  • Catatan Trading
  • Rekomendasi
    • Rekomendasi Mingguan
    • Watchlist Bulanan
  • Indeks
    • LQ45
    • Pefindo25
  • Umum
    • Investasi
    • Trading
    • Makro
    • Filosofi
    • BEI
    • Aplikasi
You are here: Home / Umum / Trading / Resiko Trading Jangka Panjang

Resiko Trading Jangka Panjang

April 5, 2016 By Lingga

Trading Jangka Panjang Lebih Beresiko dibanding Trading Jangka Pendek

Walau tidak populer, ada juga yang berpendapat bahwa trading jangka panjang lebih beresiko dibanding trading jangka pendek. Jadi berkebalikan dengan pendapat sebelumnya bahwa trading jangka pendek lebih beresiko dibanding trading jangka panjang. Nah lho. Jadi mana yang benar nih?

Menurut Sekolah Saham. Pendapat ini juga ada benarnya. Namun, tidak serta-merta pendapat lainnya juga salah. Kedua-duanya ada benarnya. Sekarang yang penting kita tahu alasan dibelakangnya. Sebelumnya, kita telah membahas mengapa trading jangka pendek lebih beresiko. Sekarang mari lihat sisi lainnya.

Resiko Trading Jangka Panjang

Mari melihat alasan mengapa trading jangka panjang lebih beresiko. Jelas resiko ini bukan muncul karena trading frekuensi tinggi. Trading jangka panjang jelas akan membuat trader bertransaksi tidak terlalu sering. Transaksi akan lebih jarang dilakukan. Dapat kita sebut sebagai trading frekuensi rendah.

Namun,  ternyata trading frekuensi rendah ini juga dapat berbahaya bagi trader. Bahayanya mirip-mirip dengan trading frekuensi tinggi walau dengan sebab yang berbeda. Jika trading frekuensi tinggi  berbahaya karena volatilitasnya. Trading frekuensi rendah berbahaya karena lamanya waktu hold. Berikut detailnya:

Kehilangan Kepercayaan Diri

Pada trading frekuensi rendah. Setelah membeli, kita akan memegang sebuah saham cukup lama. Tidak terpengaruh pada sinyal-sinyal jangka pendek. Tentu ini akan menyebabkan kita ikut dalam setiap kenaikan dan penurunan yang terjadi. Tingkat kenaikan dan penurunan yang dialami akan jauh lebih tinggi dibandingkan jangka pendek.

Tingkat kenaikan lebih tinggi tentu bukan masalah. Malah inilah yang diharapkan. Semakin tinggi tingkat kenaikan, semakin membahagiakan. Masalahnya terletak pada tingkat penurunan. Tingkat penurunan yang dialami akan lebih tinggi dibandingkan jangka pendek. Ini yang berbahaya.

Jika tidak kuat, dapat mencederai psikologi kita. Melihat penurunan yang dalam kita gemetaran. Tidak bisa berpikir jernih hingga akhirnya memutuskan untuk menjual. Padahal sinyal jual belum muncul. Eh, setelah dijual malah naik lagi, dan terus naik lebih tinggi dari harga tertinggi sebelumnnya.

Psikologis kita akan semakin terpuruk. Jika sering mengalami hal ini, kepercayaan diri pun akan runtuh. Kehilangan kepercayaan diri. Kita merasa bahwa tidak mungkin untung di bursa. Kita tidak cocok untuk terjun dalam dunia trading. Pada akhirnya kita akan meninggalkannya — meninggalkan dengan kerugian yang besar atau malah bangkrut.

Kehilangan Potensi

Trading frekuensi rendah juga menyebabkan kita kehilangan potensi. Potensi dari kenaikan dalam jangka pendek. Seperti yang sudah dijelaskan, dalam trading frekuensi rendah, kita mengabaikan sinyal-sinyal jangka pendek. Kita lebih memegang saham yang sudah dibeli dalam jangka panjang.

Nah, ini yang menyebabkan kita kehilangan potensi untuk menikmati setiap kenaikan dalam jangka pendek. Dalam jangka pendek, ketika turun, akan keluar sinyal jual. Hingga kita tidak akan ikut jika terjadi penurunan yang lebih dalam lagi. Ini yang tidak dapat kita lakukan dalam trading jangka panjang.

Kita akan terus ikut dalam penurunan yang terjadi selama sinyal jual jangka panjang belum muncul. Sayangnya, sinyal jual ini (seringnya) akan muncul setelah penurunan yang sangat dalam. Dalam hal ini, kita kehilangan potensi untuk tidak mengalami kerugian yang dalam tersebut.

Kesimpulan

Nah, dari bahasan diatas. Dapat disimpulkan bahwa trading jangka panjang bisa juga lebih beresiko dibandingkan trading jangka pendek. Resiko ini lebih jika dipandang dari sudut lamanya memegang sebuah saham yang sudah dibeli. Berbeda dengan resiko trading jangka pendek yang lebih disebabkan oleh volatilitas.

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on Telegram (Opens in new window) Telegram
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window) LinkedIn
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window) Email
  • More
  • Click to share on Reddit (Opens in new window) Reddit
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window) Tumblr
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window) Pinterest
  • Click to share on Pocket (Opens in new window) Pocket
  • Click to print (Opens in new window) Print

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Trading Tagged With: Frekuensi Rendah, Jangka panjang, resiko, Saha, Trading

Notifikasi Otomatis

Daftarkan Notifikasi Otomatis

EMAIL

Daftarkan email anda untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru

TWITTER

Follow @sekolah_saham

Terpopuler

  • 13 Pola Grafik (Chart Patterns) Yang Perlu Diketahui
    13 Pola Grafik (Chart Patterns) Yang Perlu Diketahui
  • Sejarah Pasar Saham Indonesia (Indonesia Stock Exchange/IDX/JKSE)
    Sejarah Pasar Saham Indonesia (Indonesia Stock Exchange/IDX/JKSE)
  • Seri Indikator Analisis Teknikal: 4 Pola Candlestick Bullish Dengan Tingkat Ketepatan Rendah
    Seri Indikator Analisis Teknikal: 4 Pola Candlestick Bullish Dengan Tingkat Ketepatan Rendah
  • Seri Indikator Analisa Teknikal: Membeli dan Menjual Menggunakan MACD
    Seri Indikator Analisa Teknikal: Membeli dan Menjual Menggunakan MACD
  • Trading with Candlestick Chart
    Trading with Candlestick Chart

Terkini

  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (18-12-2023)
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (16-10-2023)
  • Saham Pilihan Bulan Oktober 2023
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (25-09-2023)
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (18-09-2023)
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (28-08 s/d 01-09 2023)
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (21 s/d 25-08-2023)
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (14 s/d 18-08-2023)
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (07 s/d 11-08-2023)
  • Saham Pilihan Bulan Agustus 2023
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (31-07-2023 s/d 04-08-2023)
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (24-07-2023 s/d 28-07-2023)
  • Rekomendasi Saham Mingguan Periode 17-07-2023 s/d 21-07-2023
  • Rekomendasi Saham Mingguan Periode 10-07-2023 s/d 14-07-2023
  • Saham Pilihan Bulan Juli 2023
  • Rekomendasi Saham Mingguan Periode 05-06-2023 s/d 09-06-2023
May 2025
M T W T F S S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  
« Dec    
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy

SekolahSaham.com © 2025· Log in

%d