Sebenarnya, dalam trading saham itu tidak perlu terlalu banyak mikir. Kalo bisa malah nggak perlu mikir sama sekali.
Mikir itu hanya pas ketika membangun (membuat) sistem trading. Pada saat itu memang diperlukan berpikir keras agar dapat menghasilkan sistem trading yang optimal.
Setelahnya, diharapkan, jangan mikir lagi. Trader harusnya bergerak hanya berdasarkan sistem trading yang telah disusun sebelumnya. Tidak perlu mikir lagi.
Sistem trading bilang beli, ya beli. Sistem trading bilang jual, ya jual. Pokoknya ikuti semua sinyal dari sistem trading tanpa nawar-nawar lagi.
Trading pleg seperti yang dikatakan oleh sistem trading. Nggak perlu mikir. Nggak perlu juga pake perasaan. Pokoknya ikuti saja sistem trading apa adanya.
Ini seperti cara kerja robot. Robot itu hanya melakukan apa-apa saja perintah yang di-input kepadanya. Tidak akan pernah menyimpang dari perintah tersebut.
Jika robot melakukan sesuatu yang tidak diinginkan maka itu bukan karena robotnya tiba-tiba mikir sendiri. Biasanya ini karena memang ada yang salah terhadap input perintah yang dilakukan.
Nah, demikian juga pada trader. Jika setelah bergerak hanya mengikuti sistem trading tapi tidak untung-untung juga. Bukan lantas melakukan sesuatu diluar sistem trading. Bukan lantas tidak menaati sistem trading.
Yang perlu di-cek adalah sistem trading tersebut. Kita harus menganalisa mengapa output sistem trading tersebut tidak optimal. Pasti ada yang salah di dalamnya.
Dalam situasi ini. Kita harus menarik diri dari pasar dan kembali menjadi orang berpikir. Kita berpikir kembali untuk membuat sistem trading yang lebih optimal.
Seperti yang disinggung sebelumnya, trader memang (harusnya) hanya berpikir ketika membuat sistem trading. Nah, itulah yang kita lakukan disini.
Kemudian, setelahnya, kita kembali ke phasi trading. Kembali berpikir minimal atau kalo bisa jangan berpikir sama sekali. Kembali kita hanya menjadi robot yang mengikuti perintah (input) dari sistem trading.
Jika disingkat maka proses dalam trading itu adalah berpikir membuat sistem trading, menjadi robot mengikuti perintah sistem trading, berhenti dan kembali berpikir menyempurnakan sistem trading, lalu kembali menjadi robot mengikuti sinyal sistem trading, dst.
Kemungkinan proses itu akan terus berulang karena memang sistem trading tidak ada yang sempurna. Yang perlu dijaga adalah siklus perulangan tersebut hendaknya selama mungkin.
Dengan kata lain, sebelum terjun trading, diusahakan untuk membuat sistem trading yang seoptimal mungkin agar tidak perlu terlalu sering diganti-ganti.
Untuk pemula, sistem trading optimal memang agak sulit. Jadi, untuk pemula, tidak apa-apa sikus perulangan tersebut relatif pendek. Yang penting semakin lama siklusnya semakin panjang.