Sebaiknya liburan dulu.
Kalimat di atas sering Sekolah Saham sebut dalam kesimpulan pada Analisa Mingguan Bursa Saham Indonesia. Tentu saja hanya ketika bursa sedang menurun — entah karna koreksi sementara atau trennya memang Bearish.
Ya, memang sih disebutkan juga masih bisa tetap trading. Tapi anjurannya lebih berat agar liburan dulu daripada memaksakan trading dengan resiko yang sangat besar.
Nah, mengapa dianjurkan untuk liburan dulu?
Ya, seperti yang sudah disinggun di atas. Resikonya sangat tinggi. Ketika bursa sedang bergerak menurun — dalam hal ini diwaliki pergerakan IHSG — , maka hampir mayoritas saham juga bergerak menurun.
Dapat dikatakan saat IHSG cenderung menurun maka 80% atau bahkan lebih, saham-saham juga bergerak searah. Saham-saham juga sedang dalam pergerakan menurun.
Ini berarti ketika kita memaksakan trading dalam situasi tersebut, kita secara umum sedang melawan tren besar. Dan seperti yang sudah pernah diceritakan berkali-kali. Melawan tren adalah cara tercepat untuk bangkrut dalam bursa saham.
Memang sih, pasti ada saja pergerakan saham yang tidak searah dengan pergerakan IHSG. Namun ini sangat sedikit. Sangat sulit ditemukan.
Dan jikapun berhasil menekumannya. Biasanya gerakan melawan tren utama terssebut tidak akan berlangsung lama. Dan walaupun memang berlangsung lama, biasanya volumenya sangat tipis sehingga tetap saja sulit ditradingkan.
Dengan kata lain bisa saja trading saat bursa dalam kondisi koreksi atau Bearish. Tapi tingkat kesulitannya sangat tinggi. Bahkan bagi para profesional sekalipun. Apalagi bagi para pemula.
Nah, inilah sebabnya mengapa Sekolah Saham ambil gampangnya saja. Daripada susah-susah untuk trading saat koreksi atau Bearish, ya libur saja. Kalo kondisi memang sangat berat, ya sekalian jangan trading. Tunggu hingga situasi membaik baru trading lagi.