Takut Salah
Merupakan hal yang sangat menghambat dalam trading. Sebenarnya tidak dalam trading saja sih, tapi juga dalam kehidupan.
Takut salah seringnya malah membuat hidup kita tidak maju-maju. Hanya begitu-begitu saja karena tidak berani berbuat sesuatu.
Nah, dalam trading efeknya malah lebih parah lagi. Takut salah akan membuat kita tidak bisa melakukan apa apa.
Tidak akan bisa trading sama sekali.
Nah, betapa mengerikan bagi kita para trader jika sudah dihinggapi penyakit takut salah ini bukan?
Mengapa bisa dipastikan jika takut salah pasti tidak akan bisa trading lagi?
Karena dalam dunia trading, salah adalah keniscayaan.
Seperti yang sudah kita ketahui. Trading itu umumnya menggunakan Analisa Teknikal (TA) sebagai alat bantu.
Seperti pernah dibahas (beberapa kali malah) di Sekolah Sahan, TA itu sebuah alat bantu yang sangat jauh dari sempurna.
TA itu dibentuk berdasarkan pola statistika yang terjadi di masa lampau. Nah, pola-pola ini dianggap akan berulang di masa depan.
Jadi sinyal beli dari TA bukan berarti pasti akan naik setelah dibeli. Sinyal beli hanya menyatakan kemungkinan harga akan bergerak naik. Catat! Bukan pasti naik.
Demikian juga sinyal jual. Sinyal jual hanya menyatakan bahwa harga kemungkinan bergerak turun setelahnya. Bukan pasti turun.
Dan berdasarkan pengalaman Sekolah Saham. Probabilitas benarnya paling bagus 50%. Bahkan sering dibawahnya.
Jadi sudah jelas, dalam trading itu salah adalah keniscayaan. Jika takut salah, ya berhenti saja jadi trader.
Tapi kalau tidak takut salah, bisa grasa-grusu dan akhirnya rugi terus lah.
Ya, jangan jadi grasa-grusu juga. Harus tetap trading dengan rencana yang matang.
Rencananya bukan untuk agar tidak pernah salah. Tapi agar ketika salah tahu mau ngapain.
Tahu mau diapakan saham (yang telah dibeli) tapi ternyata pergerakaanya tidak sesuai harapan.
Tahu apakah dijual atau ditahan dulu.
Nah, untuk sampai tahap tahu benar-benar apakah saham tersebut sebaiknya dijual atau ditahan.
Inilah yang harus kita pelajari sebagai trader. Dan ini butuh waktu lama memang. Prosesnya biasanya berdarah-darah.
Dan tidak bisa hanya memahami teorinya saja. Perlu juga diasah dengan pengalaman terjun langsung trading di bursa saham.
Agar tidak sampai trauma ketika mencari pengalaman. Sebaiknya modal tradingnya dibatasi sebanyak yang tidak akan membebani jika hilang semua.
Ini penting agar tujuan untuk mengasah ilmu agar tidak takut salah malah jadinya trauma untuk trading karena dalam prosesnya kehilangan banyak uang.
Untuk memulai, coba pahami bagaimana membuat sistem trading yang sesuai dengan profil trading kita.
Selamat mencoba!