Hem … kok sudah mengikuti tren masih sering rugi. Apa yang salah ya?
Pikiran di atas mungkin sering melintas di kepala para pengikut tren (trend follower). Sebuah hal yang normal. Asumsinya, jika sudah mengikuti tren, harusnya sudah aman. Walau selalu ada riak kecil, namun pada akhirnya harga pastinya bergerak searah tren.
Namun apa daya, ternyata pergerakan harga malah tidak searah dengan tren.
Awalnya sih menganggap itu riak kecil yang biasa saja. Eh, kok keterusan. Malah akhirnya terjadi perubahan tren. Tentu jika sudah demikian maka kerugian yang lumayan akan dialami.
Sebenarnya jika itu karena memang trennya sudah di puncak ya harus kita terima. Itu adalah kerugian alami bagi trend follower. Tidak bisa dihindari. Dan ini hanya sesekali saja terjadi. Harusnya secara total, kita masih untung.
Lantas, mengapa malah rugi? Bahkan rugi yang cukup besar.
Kerugian yang dialami lebih karena ternyata kita terjebak pada tren palsu. Ini yang sangat berbahaya bagi para pengikut tren (trend follower).
Jika ingin sukses mengikuti tren, kita harus punya cara mengantisipasi agar tidak terjebak dalam tren palsu. Salah satu caranya adalah kita harus mengetahui tren utama yang sedang terjadi.
Tren utama dalam hal ini adalah tren pada jangka waktu lebih panjang dari jangka waktu yang kita gunakan dalam trading kita.
Jangka waktu tren utama > Jangka waktu trading
Jika kita trading harian, kita perlu mengetahui tren mingguan. Jika kita trading mingguan, kita perlu mengetahui tren bulanan. Jika kita trading bulanan, kita perlu mengetahui tren per 6 bulan atau tahunan. Dst.
Tentu saja kita tidak berhenti hanya mengetahui saja. Kita harus memanfaatkan pengetahuan tersebut untuk mendeteksi tren palsu. Rumusnya cukup sederhana. Tren dalam trading harus searah dengan tren utama. Jika tidak, maka anggap itu tren palsu.
Jadi jika ada terdeteksi tren naik padahal tren utama sedang dalam tren turun. Itu adalah tren palsu. Hanya riak kecil yang tejadi dalamtren turun. Pada akhirnya harga akan bergerak searah tren utama. Turun.
Tentu dalam kondisi ini, kita harusnya tidak menuruti signal tren naik yang terjadi. Dengan demikian diharapkan kita dapat terhindar dari tren palsu yang timbul.
Singkatnya. Agar selamat, jangan melawan tren utama.