Frekuensi Trading. Istilah ini harusnya sudah akrab di telinga para trader saham. Frekuensi trading merujuk kepada seberapa sering kita melakukan kegiatan trading (transaksi) di bursa saham. Transaksi ini dalam artian telah menjual apa yang dibeli. Jadi jika masih beli dan hold, belum masuk hitungan.
Banyak salah persepsi tentang frekuensi trading ini. Bukan salah persepsi tentang apa itu frekuensi trading. Kalo ini sih, hampir semua orang sudah paham. Yang sering disalah-persepsikan adalah hubungan anatara frekuensi trading dan keuntungan. Banyak yang berpendapat bahwa frekuensi trading yang menentukan besarnya keuntungan.
Semakin tinggi frekuensi (semakin sering) trading maka keuntunganpun otomatis semakin besar. Pendapat inilah yang saya sebut salah persepsi. Pendapat tersebut salah besar. Tidak. Frekuensi trading bukanlah penyebab besar-kecilnya keuntungan dari transaksi trading. Yang terjadi adalah sebaliknya.
Besarnya keuntungan (per transaksi) yang diharapkan adalah penentu tinggi-rendahnya frekuensi trading. Jadi begini, semakin besar keuntungan per transaksi yang diharapkan, otomatis frekuensi trading akan semakin rendah. Sebaliknya, semakin kecil keuntungan yang diharapkan tiap transaksi, otomatis frekuensi trading akan semakin tinggi.
Ini karena jumlah total keuntungan yang diharapkan pada periode tertentu adalah tetap dan variabel penentunya adalah target untung (per transaksi) dan frekuensi trading. Begini rumusnya:
ΣUntung=Untung per Transaksi x Frekuensi Trading
Dari rumus di atas dapat dilihat dengan jelas bahwa jika untung per transaksi semakin besar, otomatis frekuensi trading akan berkurang. Demikian juga jika untung per transaksi semakin kecil, otomatis frekuensi trading akan bertambah. Ini agar untung yang diinginkan dapat tercapai.
Dalam hal ini, ketika menggunakan prinsip “sedikit-sedikit jadi bukit juga” maka otomatis frekuensi trading akan tinggi dengan sendirinya. Sebaliknya, jika berprinsip “sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui” maka otomatis frekuensi trading akan rendah dengan sendirinya. Frekuensi trading yang menyesuaikan dalam hal ini.
Jelaslah sudah bahwa frekuensi trading bukanlah penentu keuntungan. Sebaliknya lah yang terjadi. Keuntunganlah penentu frekuensi trading. Jadi jangan terbalik-balik ketika melakukan trading. Jangan malah menentukan frekuensi trading terlebih dahulu. Tentukanlah keuntungan yang diinginkan terlebih dahulu, baru frekuensi trading menyesuaikannya. Ini urutan yang benar.