Bagi orang yang berkecimpung dalam bursa saham, pasti sudah sering mendengar kata “bandar“. Seringnya “bandar” dianggap yang berkuasa di bursa saham. Bandar dianggap dapat menggerakkan harga semau mereka.
Sebenarnya sih nggak segitunya juga sih. Ini karena bandar tidak cuma satu. Jadi tidak bisa seenaknya juga. Pasti mendapat perlawanan dari bandar lain yang punya tujuan berbeda.
Lantas, nggak ada gunanya mempelajari pergerakan para bandar donk (bandarmologi)?
Ya, nggak gitu juga. Walau bandar tidak se “maha kuasa” seperti yang digembar-gemborkan banyak orang. Tapi tetap saja pergerakan mereka berharga untuk diketahui. Ini kerana modal mereka yang relatif sangat besar.
Jadi mau nggak mau ya pasar tetap terpengaruh pada gerakan mereka. Seringnya ketika mereka beli ya harga bergerak naik. Sebaliknya ketika jual, harga bergerak turun. Walau tidak mutlak, karena ada bandar lain juga.
Nah, bagi para trader saham kelas teri seperti kita ini ada gunanya juga mempelajari beberapa karakteristik para bandar. Lalu kita manfaatkan dalam trading yang kita lakukan.
Bagi bandar itu, ketika beli atau jual, mereka harus sangat hati-hati. Salah-salah malah jadi mangsa empuk bandar lain. Ini karena besarnya modal membuat gerakan mereka sangat gampang ke-deteksi.
Tidak seperti trader kelas teri. Dapat bergerak lincah, keluar-masuk seenaknya tanpa takut dikerjain bandar lain. Toh duitnya nggak cukup signifikan bagi para bandar.
Bandar biasanya kalo belanja atau jualan, nyicil sedikit demi sedikit. Berkamuflase. Inilah yang biasanya membentuk tren jangka panjang.
Dalam posisi jual, mereka akan terus-menerus berusaha menjual sedikit demi sedikit setiap kondisi memungkinkan. Biasanya ini akan mengarahkan harga bergerak turun dalam jangka waktu yang panjang. Tren turun (Bearish).
Dalam posisi beli, mereka akan terus-menerus berusaha membeli sedikit demi sedikit setiap kondisi memungkinkan. Biasanya ini akan mengarahkan harga bergerak naik dalam jangka waktu yang panjang. Tren naik (Bullish).
Dan perlu dicatat mereka tidak akan bisa keluar atau masuk seenaknya. Tidak akan bisa langsung jual atau beli semua. Inilah kata kunci yang harus dipegang oleh kita trader kelas teri.
Kita harus memanfaatkan situasi ini dengan kelincahan yang kita miliki. Kita mengambil keuntungan dari pergerakan yang lamban dari para bandar ini.
Kita harus dapat beli setelah mereka mulai bergerak membeli, dan menjual tidak lama setelah mereka mulai menjual. Jadi disini gunanya untuk mendeteksi para bandar (bandarmologi).
Karena gerakan mereka yang lamban. Dengan kelincahannya, para trader kelas teri hampir pasti tidak akan terlambat untuk membeli atau menjual sehingga strategi ini dapat memberi hasil yang maksimal.