Takut atau Serakah?
Manakah yang lebih baik dari kedua hal di atas? Dalam konteks trading, jawabannya adalah keduanya sama jeleknya. Jadi sebaiknya menghindari takut dan serakah.
Tepatnya sih menghindari terlalu takut atau terlalu serakah. Kalo sedikit takut sih berguna untuk menghindari kerugian besar. Sedikit serakah juga berguna untuk mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal.
Nah, dari keterangan tentang guna sedikit takut dan sedikit serakah di atas, harusnya sudah ada gambaran mengapa (terlalu) takut dan serakah adalah hal yang harus dihindari.
Ya, betul sekali.
Takut akan membuat kita tidak berani untuk mengeksekusi ketika ada peluang. Akibatnya kita akan sering melewatkan peluang untuk meraih keuntungan. Modal tidak berkembang.
Serakan akan membuat kita berani mengeksekusi walau tidak ada peluang. Akibatnya kita akan sering mengalami kerugian demi kerugian. Modal terus tergerus.
Nah, lantas bagaimana? Apakah rasa takut dan serakah ini perlu dihilangkan?
Nggak juga sih. Seperti dijelaskan sebelumnnya. Asal tidak berlebihan, rasa takut dan serakah ini akan sangat berguna dalam trading untuk menghasilkan hasil yang optimal.
Yang perlu kita lakukan adalah me-manage agar rasa takut dan serakah ini tetap pada porsi yang tidak berlebihan.
Dalam sistem trading. Kita dapat menerjemahkan rasa takut menjadi batas resiko yang dapat kita terima (batas cut loss). Rasa serakah dapat diterjemahkan menjadi batas keuntungan yang realisitis (batas take profit).
Dengan mengaplikasikan rasa takut dan serakah dalam sistem trading dapat dikatakan bahwa kita akan selalu trading dalam suasana “tanpa” rasa takut dan serakah. Tentu dengan syarat kita selalu disiplin mengikuti sistem trading tersebut.