Keserakahan dan ketakutan adalah dua emosi yang harus dapat dikelola oleh para trader saham. Ini diperlukan agar setiap keputusan dalam menjual atau membeli saham selalu jernih. Selalu objektif berdasarkan kondisi riil, bukan berdasarkan subjektifitas akibat ketakutan atau keserakahan. Seperti yang pernah saya singgung, para trader itu harus bertindak tanpa emosi. Trader itu harus menjadi robot yang patuh sepenuhnya pada sistem trading masing-masing.
Ya, alangkah bagusnya jika memang bisa tanpa emosi. Tapi ternyata, itu hal yang mustahil. Para trader saham adalah manusia yang punya emosi. Yang dapat kita lakukan adalah mengelola emosi tersebut agar tidak merugikan dan bahkan (jika bisa), dibuat menjadi faktor yang menguntungkan. Sebelum dapat mengelolanya, kita harus mengenal emosi tersebut terlebih dahulu. Kali ini, mari berusaha untuk mengenali tiga ketakutan yang sering dialami oleh para trader saham.
Takut Untuk Salah
Banyak trader yang takut untuk berbuat salah. Takut salah mengambil posisi – entah untuk menjual, menyimpan, atau membeli saham. Ketakutan ini akan membuat para trader menjadi ragu-ragu untuk bertindak. Ini akan sangat berbahaya karena akan menyebabkan para trader melewatkan kesempatan yang ada. Ketakutan ini akan menyebabkan trader akan selalu terlambat dalam mengambil keputusan sehingga hasilnya tidak akan seperti yang diharapkan. Hal ini akan menyebabkan keuntungan menjadi lebih kecil dan kerugian akan menjadi lebih besar,
Takut Kehilangan Uang
Takut kehilangan uang juga sering dialami oleh para trader saham. Ketakutan ini akan membuat para trader ragu-ragu menempatkan banyak uangnya pada sebuah saham. Padahal harga saham tersebut sudah diyakini(berdasarkan sistem tradingnya) akan naik signifikan. Tapi berhubung takut kehilangan uang, trader ini hanya berani menempatkan sedikit uangnya dalam saham tersebut. Ketakutan ini juga bisa menyebabkan diversifikasi yang berlebihan yakni membeli terlalu banyak saham. Ini tentu akan menyebabkan keuntungan yang tidak maksimal.
Takut Kehilangan Momentum
Takut kehilangan momentum juga banyak dialami oleh para trader. Mereka takut kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang besar. Istilahnya populernya takut ketinggalan kereta. Ketakutan ini akan membuat keputusan yang diambil menjadi terburu-buru. Ini akan sangat berbahaya karena keputusan yang diambil sudah tidak sesuai lagi dengan sistem trading. Alih-alih untung, trader biasanya akan buntung karena ternyata membeli saham sudah di harga yang sangat premium. Setelahnya, harga akan mulai bergerak turun. Kerugianlah ganjarannya.