Pasar Saham (Bursa Efek) adalah sebuah tempat dimana kita dapat menemukan kapitalisme dalam bentuk termurninya. Dapat dikatakan bahwa di dalam pasar saham terjadi pertarungan yang sangat sengit antar para pemegang modal – pertarungan untuk terus meraih profit. Maka (seharusnya) tidaklah mengherankan jika lebih bersahabat dengan mereka-mereka yang memiliki modal besar. Ya, inilah bentuk sempurna dari kapitalisme.
Dalam hal ini, dapatlah dikatakan bahwa pasar saham arena peperangan antar para “raksasa”. Dan umumnya para “kurcaci” lah yang terlebih dahulu menjadi korban sebelum “raksasa-raksasa” mulai bertumbangan.
Hem … apakah ini berarti kita para trader dengan modal relatif kecil – para “kurcaci” – sebaiknya tidak ikut serta berbisinis di pasar saham karena jelas modal kita tidak ada apa-apanya dengan para “raksasa” tersebut?
Tentu saja kita harus tetap ikut agar dapat menikmati keuntungan yang ditawarkan oleh pasar saham. Tapi tentu tidak asal ikut melainkan ikut dengan strategi yang tepat. Karena modal kita relatif kecil, kita jangan pernah melawan para “raksasa”. Strategi yang tepat bagi kita adalah menjadi “pengikut” si pemenang. Dalam hal ini berarti kita menumpang saja gerakan pasar seperti halnya peselancar yang mengikuti ombak.
Strategi ini disebut juga sebagai pengikut tren (trend follower). Untuk lebih mengerti strategi ini, mari kita menggunakan analogi yang lain. Pemilik modal besar adalah seorang jendral di medan perang, sedangkan kita adalah prajurit bayaran. Di sini, kita harus hanya dan hanya mengikuti jendral yang sedang menang. Ketika sang jendral kalah, kita langsung pindah mengikuti jendral pemenang. Sebuah strategi yang hanya berarti menang, menang, dan menang bukan?
Dalam bahasa saham, kita sebagai pemilik modal yang relatif kecil, hanya akan melakukan pembelian jika tren harga saham dalam kondisi menaik (bullish). Sebuah strategi yang sangat sederhana bukan? Tapi tentu saja strategi ini tidak sesederhana yang kelihatannya. Cukup sulit untuk menentukan mana jendral yang sedang menang – yang akan kita ikuti. Juga perlu untuk berpindah dari Jendral yang satu ke Jendral yang lain.
Tentu dibutuhkan pengetahuan dan pengalaman agar dapat melaksanakan strategi pemenang ini secara konsisten. Alat yang tepat untuk melakukan strategi ini adalah analisis teknikal seperti Stochastic Oscillator, Candlestick, MACD, dll.
[…] pengalaman saya, candlestick menawarkan informasi yang paling lengkap akan sebuah kondisi di bursa saham dibandingkan dengan indikator analisis teknikal lainnya. Dan sepertinya banyak orang yang setuju […]