Selama melakukan trading saham, saya telah melalui berbagai penyesalan. Menyesal karena terlalu cepat merealisasikan keuntungan, menyesal karena terlalu lama mengambil keputusan untuk cutloss, menyesal karena tidak jadi membeli saham tertentu, menyesal karena membeli berdasarkan rumor, menyesal karena tidak mengikuti nasehat teman, menyesal karena mengikuti nasehat seorang analisis, dan masih banyak penyesalan yang lainnya.
Menyesal memang manusiawi sehingga sudah pasti kita akan terus mengalami berbagai penyesalan selama berkecimpung dalam bisnisi saham. Tapi ternyata, dalam dunia persahaman, penyesalan adalah salah satu dosa yang tak termaafkan. Kita dituntut agar seminim mungkin menyesali keputusan yang telah kita ambil dalam berbisnis saham. Seperti yang pernah saya singgung di sekolah saham ini, dalam trading saham, kita memang dituntut menjadi robot .
Robot yang hanya mengikuti sinyal-sinyal apa adanya tanpa berimprovisasi apalagi menuruti perasaan yang muncul. Tentu ini sangat sulit karena kita adalah manusia. Tapi memang begitu adanya, semakin kita bisa disiplin (bagai robot) mengikuti sinyal-sinyal dari sistem trading kita, maka semakin besar kemungkinan kita menikmati untung . Potensi kerugian juga akan dapat ditekan seminimum mungkin. Jadi, dalam hal ini, penyesalan adalah sesuatu yang harus kita hindari.
Jika kita menyesal terhadap keputusan yang telah kita ambil maka dikhawatirkan bahwa kita tidak akan dapat lagi dengan jernih mengambil keputusan di masa mendatang. Penyesalan tersebut akan terus membayang-bayangi tindakan kita. Berdasarkan pengalaman, situasi ini akan menggiring kita menuju situasi yang sangat sulit. Kita akan konsisten mengambil keputusan yang salah. Keraguan akan selalu ada disetiap keputusan kita akibat penyesalan yang ada.
Saya sarankan agar kita membuat sebuah sistem trading yang sangat detail – yang tidak memberi ruang untuk berimprovisasi. Dengan demikian diharapkan kita akan selalu disiplin mengikuti sistem trading tersebut. Jika telah mengambil keputusan berdasarkan sistem trading tersebut maka biarkanlah, kita tidak perlu kutak-katik lagi. Jika keputusan tersebut ternyata salah (yang sangat mungkin terjadi), eksekusi keputusan selanjutnya sesuai dengan sistem trading kita.
Setelah itu, biarkanlah, jangan pernah kita lihat-lihat lagi. Kita harus terus bergerak maju – menggunakan sistem trading kita untuk menganalisa kondisi yang terbaru tanpa melihat apa yang telah terjadi sebelumnnya. Dengan demikian diharapkan bahwa kita tidak punya kesempatan untuk menyesali apa yang telah terjadi. Kita toh terus sibuk menggunakan sistem trading kita untuk menganalisa saham-saham selanjutnya. Terus bergerak dan jangan pernah menyesal.
[…] ini akan membuat orang yang belum berpengalaman akan merasakan penyesalan. Penyesalan kenapa tidak masuk lebih awal agar bisa menikmati keuntungan yang lebih besar. […]