Paceklik. Inilah kata yang tepat untuk menggambarkan situasi yang sedang terjadi dalam Bursa Saham Indonesia (BEI) untuk bebeberapa bulan kebelakang. Tepatnya sejak bulan kelima tahun ini. Betapa tidak. Setelah sebelumnnya bisa menghasilkan imbal hasil sebesar 90% year on year, mempertahankan keuntungan sangat sulit. Alih-alih bisa mencapai hasil yang lebih baik, hasil yang sama saja susah dicapai.
Jujur saja. Alih-alih bertambah, portofolio malah tergerus. Sampai saat ini, portofolio sekolah saham telah tergerus sebesar 5%. Ini dihitung sejak awal bulan ke-enam. Sayangnya, ini belumlah akhir. Melihat bursa saham yang terus dalam tren turun (bearish), bisa jadi kerugian tersebut akan lebih besar lagi. Ya, musim paceklik terlihat masih belum berakhir. Mungkin memang kelihatannya bijak untuk jangan bertransaksi dulu. Menjauh saja dulu dari bursa.
Namun, seperti biasa, selalu ada dua sisi dalam setiap keputusan. Selalu ada keuntungan dan kerugian yang menyertainya. Keuntungan untuk menjauh dulu dari bursa adalah portofolio dijamin akan aman. Portofolio terhindar dari resiko penurunan nilai yang lebih dalam. Disisi lain, ada kemungkinan bahwa masa akhir paceklik sudah berakhir . Ya, ada kemungkinan bahwa saat-saat ini sudah mendekati akhir dari tren turun (bearish).
Ini berarti jika menjauh dari bursa, ada kemungkinan kita akan kehilangan momentum untuk menikmati potensi keuntungan yang besar dari awal sebuah tren naik (bullish). Kemungkinan kita akan terlambat untuk masuk ke bursa sehingga akan melewatkan potensi keuntungan yang tidak sedikit. Nah, kedua sisi mata uang telah dibahas. Sekarang terserah masing-masing untuk memutuskan. Apakah condong kepada resiko atau sebaliknya, condong kepada keuntungan.
Jika condong pada resiko sebaiknya memang menjauh dulu dari bursa. Menunggu hingga musim paceklik telah benar-benar terkonfirmasi selesai. Sebaliknya, jika condong pada keuntungan, harus tetap berada di bursa agar langsung dapat langsung bertindak pada setiap sinyal beli yang muncul. Sekolah saham sendiri memilih untuk tetap berada di bursa. Tapi tentu dengan strategi yang khusus. Hanya menggunakan sebagian modal saja.
Sebagian lagi tetap dalam bentuk uang tunai – dalam artian akan siap sedia digunakan setiap saat jika dibutuhkan. Sebagian modal tersebut akan dibelikan saham ketika telah terkonfirmasi bahwa bursa saham Indonesia (BEI) telah mengakhiri masa pacekliknya. Dengan strategi ini, sekolah saham telah dapat mengurangi resiko dari maksimalnya sembari dapat menikmati 50% dari potensi keuntungan dari maksimalnya.
Dengan kata lain, sekolah saham mengambil jalan tengah (moderate). Potensi keuntungan memang tidak maksimal namun, resiko dapat dikurangi secara signifikan. Yang terpenting, strategi inilah yang dapat membuat sekolah saham menjadi nyaman. Toh, Kenyamanan adalah penting dalam bisnis saham Kenyamanan akan membuat keputusan dapat diambil dengan objektif. Bagaimana dengan anda? Apa strategi yang anda gunakan dalam masa paceklik ini?