Sekolah Saham pernah membaca kalo orang kaya (baca: orang-orang terkaya dunia) itu tidak suka menabung. Setelah diamati. Hal tersebut ada benarnya juga. Tidak berani juga Sekolah Saham menyebutkan semua, tapi dapat dijamin hampir sebagian besar dari mereka itu memang tidak suka menabung.
Orang-orang kaya tersebut ternyata lebih suka memutar uang kembali agar dapat mengasilkan uang lebih banyak. Mereka lebih suka menginvestasikan uang mereka — entah di bisnis riil atau bisnis pasar keuangan (paper assets). Prinsipnya, yang penting uang tidak boleh berhenti bekerja.
Uang harus tetap bekerja non stop untuk menghasilkan uang lebih banyak lagi. Tidak heran jika kekayaan mereka terus meningkat dari waktu ke waktu. Mereka tetap menjadi orang terkaya dari jaman ke jaman. Sementara di sisi lain. Orang kebanyakan mempunyai prinsip sebaliknya. Menabunglah jalan agar tetap kaya.
Menabung adalah cara untuk mengamankan harta kekayaan mereka. Dari sini dapat dilihat betapa berbedanya prinsip orang kaya dengan orang kebanyakan. Orang kaya pola pikirnya bagaimana mengembangkan sedangkan orang kebanyakan pola pikirnya bagaimana mengamankan. Jadi tidak heran jika si kaya semakin kaya.
Dari sini dapat dilihat dengan jelas mengapa sebagian orang terus bertambah kaya sementara sebagian orang stagnan atau bahkan malah menjadi lebih miskin. Dari waktu ke waktu. Ini semua disebabkan oleh pola pikir yang berbeda. Pola pikir orang kaya dan pola pikir kebanyakan.
Pola pikir orang kaya adalah mengembangkan. Pola pikir kebanyakan adalah mengamankan. Orang kaya meng-investasikan. Orang kebanyakan menabung. Padahal pada kenyataanya menabung memang bukanlah pangkal kaya. Jadi tidak heran jika orang yang gemar menabung ya tidak kaya-kaya (setidaknya tidak semakin kaya). Investasilah pangkal kaya.