Kemarin, hari ini, dan muingkin besok, banyak orang yang menyesal . Menyesal karena telah melakukan realisasi keuntungan, padahal harga saham masih terus naik. Bukan cuma naik tapi naik tinggi. Penyesalan tersebut wajar adanya karena ternyata keuntungan yang diperoleh bisa lebih besar lagi jika tidak buru-buru merealisasikan keuntungan. Coba seandainya saham tersebut tidak buru-buru dijual, tentu keuntungan yang diperoleh akan lebih besar lagi.
Memang sih, habis dijual kita bisa membeli lagi jika memang harga saham tersebut diprediksi akan terus naik. Tapi, pada kenyataannya, akan sulit untuk membeli saham yang telah dijual jika harganya terus naik. Sulit untuk mendapatkannya pada harga yang kita inginkan. Jikapun memaksakan untuk membeli, biasanya didapat pada harga yang sangat tinggi. Tentu ini sangat tidak ideal karena potensi keuntungan yang ditawarkanpun semakin kecil.
Jadi, sebaiknya kita harus benar-benar berpikir apakah memang sudah saatnya menjual saham yang kita miliki. Apakah potensi kenaikannya sudah habis batau belum. Ini perlu agar kita tidak mengalami penyesalan pada akhirnya. Intinya sih kita sebaiknya jangan buru-buru menjual. Ini karena bursa memang sedang dalam tren naik (Bullish) yang sangat kuat. Penurunan sedikit tidak akan membatalkan tren naik tersebut.
Besar kemungkinan, setelah sebuah penurunan, harga akan kembali naik dengan sangat signifikan. Tentu kita tidak mau kehilangan peluang untuk meraup untung lebih banyak hanya karena kita buru-buru menjual ketika ada koreksi sedikit bukan? Saya sering heran mengapa orang buru-buru merealisasikan keuntungannya padahal pergerakan harga saham tersebut masih dalam tren naik (Bullish) yang kuat.
Kadang saya berpikir apakah mereka takut untuk menghasilkan keuntungan yang terlalu besar . Seharusnya kan tidak, seharusnya semakin besar keuntungan maka akan semakin bagus. Toh, bisnis emang seharusnya begitu bukan? Termasuk juga bisnis saham tentunya. Tapi ya itu, banyak orang yang malah baru untung sedikit langsung jual. Ini sangat tidak sehat dalam berbisnis saham. Mengapa sih harus buru-buru untuk merealisasikan keuntungan?