Bagaimana sih harga saham itu bergerak? Tentu pertanyaan ini pernah singgah dikepala. Selanjutnya terserah. Mau mencari jawabannya hingga dapat atau melupakannya. Sah-sah saja. Toh, itu tidak terlalu penting. Yang penting adalah kita bisa mendapatkan keuntungan yang konsisten dari setiap pergerakan saham.
Yup, yang terpenting memang adalah bagaiman bisa untung. Entah apapun caranya. Nah, dalam hal ini memahami cara kerja pergerakan saham bisa menjadi penting. Memahaminya bisa menjadi awal untuk menemukan strategi yang tepat dalam bisnis saham. Jadi, tidak ada salahnya juga kita mencoba memahaminya.
Menurut Sekolah Saham, pergerakan saham itu pada awalnya (selalu) dipicu oleh kondisi fundamentalnya. Dia bergerak ketika “uang besar” (big money) menyadari bahwa nilai fundamental sebuah saham tidak sesuai dengan harga terkini. Nilai fundamental ini bisa lebih rendah atau lebih tinggi.
Lebih rendah berarti harga saham sudah terlalu mahal. Kemungkinan besar harga akan bergerak turun setelahnya. Lebih tinggi berarti harga saham sudah terlalu murah. Kemungkinan besar harga akan bergerak naik setelahnya. Jika nilai fundamental sama dengan harga terkini, pergerakan akan stagnan.
Nah, begitulah faktor Fundamental mempengaruhi arah pergerakan harga saham. Dapat dilihat bagaimana fundamental-lah faktor penggerak awal harga saham. Perlu ditekankan, penggerak awal. Setelahnya, noise mulai banyak bermunculan. Mulai banyak “penumpang gelap” yang bergerak tidak berdasarkan fundamental.
Mereka tertarik beraksi hanya karena pada akhirnya ada gerakan pada sebuah saham. Inilah para teknikalis. Para trader yang menggunakan indikator analisa teknikal (TA). Para trader ini memberi tambahan tenaga (baca: uang) yang mendorong pergerakan saham menjadi lebih cepat lagi.
Kemudian pergerakan saham (yang semakin bertenaga) mengundang semakin banyak orang. Semakin banyak yang tertarik. Para “awam” pun mulai ikut turun ke arena. Nah, disaat inilah biasanya nilai fundamental tertinggal dari harga saham. Para fundamentalis akan mulai beraksi berkebalikan dari yang lain.
Tindakan para fundamentalis ini akan mulai menggerakkan harga saham berkebalikan dari sebelumnya. Jika sebelumnya naik, maka akan menjadi turun. Jika sebelumnya turun, maka akan menjadi naik. Ini kemudian terdeteksi para teknikalis. Mereka mengikuti gerakan ini, memberi tambahan tenaga yang mempercepat pergerakan harga saham.
Pada akhirnya para “awam” pun menyadarinya. Mereka panik dan berusaha sekuat tenaga memperkecil kerugian yang ditanggung. Pergerakan harga sahampun semakin cepat. Bergerak menuju titik kesetimbangan baru. Hal ini (kolaborasi fundamentalis — teknikalis — awam) terus berulang sepanjang waktu.
Inilah yang membentuk pergerakan pada harga saham. Lebih luas lagi. Tindakan dari para fundamentalis, teknikalis, dan awam inilah yang menggerakkan bursa saham. Inilah yang membentuk siklus pergerakan saham. Harusnya kita sudah cukup memahami bagaimana pergerakan harga saham itu terjadi bukan? Semoga dapat membantu untuk bisnis saham yang lebih baik lagi