• Serambi
  • Hubungi
  • Tentang
  • Penyangkalan

Sekolah Saham

Trading & Investasi

  • Analisis
    • Fundamental
    • Teknikal
      • Candlestick
      • Chart Patterns
      • Line Chart
      • MACD
      • MFI
      • Moving Average
      • Stochastic Oscillator
      • Support/Resistance
      • Trendline
  • Sistem Trading
  • Catatan Trading
  • Rekomendasi
    • Rekomendasi Mingguan
    • Watchlist Bulanan
  • Indeks
    • LQ45
    • Pefindo25
  • Umum
    • Investasi
    • Trading
    • Makro
    • Filosofi
    • BEI
    • Aplikasi
You are here: Home / Umum / Makro / Tidak Jadinya Pemangkasan Stimulus Ekonomi oleh The Fed adalah Kabar Jelek

Tidak Jadinya Pemangkasan Stimulus Ekonomi oleh The Fed adalah Kabar Jelek

September 20, 2013 By Lingga

Seperti yang telah kita ketahui bersama, kemarin, terjadi eforia beli di Bursa Saham Indonesia (BEI) yang mendorong IHSG naik mendekati 5%. Eforia ini diakibatkan tidak jadinya The Fed memangkas stimulus ekonomi yang dikenal sebagai Quantitative Easing (QE). Asumsi yang dipakai adalah jika terjadi pemangkasan stimulus maka otomatis jumlah uang (dollar) yang beredar akan berkurang. Otomatis uang yang beredar di Bursa Saham Indonesia juga akan berkurang.

Dalam prosesnya, permintaan akan menurun dan penjualan akan meningkat. Sesuai hukum dasar ekonomi – hukum permintaan dan penawaran – maka harga saham akan tertekan turun. Dengan asumsi ini maka para investor telah berlomba-lomba untuk mengamankan dananya dari Bursa Saham Indonesia. Inilah yang menyebabkan turun tajamnya IHSG beberapa bulan ke belakang ini. Tidak heran IHSG langsung naik tajam ketika ternyata pengurangan stimulus tidak terjadi.

Stimulus Ekonomi Amerika Serikat

Para investor berlomba-lomba untuk menanamkan kembali uangnya di Bursa Saham Indonesia karena kekhawatiran berkurangnya jumlah uang yang beredar ternyata tidak terbukti. Tentu sebagai pebisnis saham kita sangat senang akan kenaikan IHSG kemarin. Kenaikan (Bullish) selalu berarti bahwa kita dapat menjual saham dengan harga yang lebih tinggi. Apalagi jika kenaikan harganya cukup tinggi. Ini berarti kita dapat menangguk keuntungan yang signifikan.

Dengan demikian, banyak kita berpandangan bahwa tidak jadinya pemangkasan stimulus ekonomi di Amerika Serikat adalah kabar baik. Tapi apakah begitu? Menurut saya hal ini adalah kabar buruk. Kabar buruk karena pesan dari tidak jadinya pemangkasan stimulus ini adalah bahwa perekonomian Amerika Serikat belum pulih. Perekonomiannya masih sakit. Masih dibutuhkan alat bantu berupa stimulus untuk menggerakkannya.

Jika kita berpandangan jangka panjang maka kita patut khawatir. Jika terus dibantu oleh stimulus maka lama-lama akan dibutuhkan dosis stimulus lebih besar lagi agar efeknya terasa. Tentu ini berbahaya karena uang negri Paman Sam tidaklah tidak terbatas. Akibatnya bisa fatal, Amerika Serikat (dan juga dunia) akan kembali mengalami krisis (termasuk Bursa Saham Indonesia). Oleh karena itu, sebenarnya, tidak jadinya pemangkasan stimulus ekonomi ini adalah kabar jelek bukan kabar baik.

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on Telegram (Opens in new window) Telegram
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window) LinkedIn
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window) Email
  • More
  • Click to share on Reddit (Opens in new window) Reddit
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window) Tumblr
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window) Pinterest
  • Click to share on Pocket (Opens in new window) Pocket
  • Click to print (Opens in new window) Print

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Makro Tagged With: Ekonomi, Fed, Makro, QE, Stimulus, US

Notifikasi Otomatis

Daftarkan Notifikasi Otomatis

EMAIL

Daftarkan email anda untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru

TWITTER

Follow @sekolah_saham

Terpopuler

  • 13 Pola Grafik (Chart Patterns) Yang Perlu Diketahui
    13 Pola Grafik (Chart Patterns) Yang Perlu Diketahui
  • Sejarah Pasar Saham Indonesia (Indonesia Stock Exchange/IDX/JKSE)
    Sejarah Pasar Saham Indonesia (Indonesia Stock Exchange/IDX/JKSE)
  • Seri Indikator Analisis Teknikal: 4 Pola Candlestick Bullish Dengan Tingkat Ketepatan Rendah
    Seri Indikator Analisis Teknikal: 4 Pola Candlestick Bullish Dengan Tingkat Ketepatan Rendah
  • Seri Indikator Analisa Teknikal: Membeli dan Menjual Menggunakan MACD
    Seri Indikator Analisa Teknikal: Membeli dan Menjual Menggunakan MACD
  • Trading with Candlestick Chart
    Trading with Candlestick Chart

Terkini

  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (18-12-2023)
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (16-10-2023)
  • Saham Pilihan Bulan Oktober 2023
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (25-09-2023)
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (18-09-2023)
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (28-08 s/d 01-09 2023)
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (21 s/d 25-08-2023)
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (14 s/d 18-08-2023)
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (07 s/d 11-08-2023)
  • Saham Pilihan Bulan Agustus 2023
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (31-07-2023 s/d 04-08-2023)
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (24-07-2023 s/d 28-07-2023)
  • Rekomendasi Saham Mingguan Periode 17-07-2023 s/d 21-07-2023
  • Rekomendasi Saham Mingguan Periode 10-07-2023 s/d 14-07-2023
  • Saham Pilihan Bulan Juli 2023
  • Rekomendasi Saham Mingguan Periode 05-06-2023 s/d 09-06-2023
May 2025
M T W T F S S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  
« Dec    
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy

SekolahSaham.com © 2025· Log in

%d