Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa BI Rate telah dinaikkan 50 basis poin menjadi 7%. Tindakan ini dilakukan sebagai upaya untuk meredam gejolak di pasar keuangan yang terus terjadi. Ya, pemerintah memang telah mengeluarkan paket kebijakan untuk mengatasi gejolak pasar keuangan tersebut, namun, seperti yang sudah disinggung, pengaruh paket tersebut baru terasa dalam jangka panjang.
Bank Indonesia meniatkan kenaikan BI Rate inilah sebagai obat jangka pendek terhadap gejolak pasar keuangan yang terus terjadi. Formalnya, BI Rate ini ditujukan untuk meningkatkan imbal hasil pada sektor keuangan sehingga investor yang menginvestasikan uangnya di sektor keuangan memperpanjang masa investasinya. Sederhananya adalah mencegah agar dana yang parkir di pasar keuangan Indonesia tidak terus ditarik keluar.
Ini tentu – setidaknya – dapat meredam kenaikan nilai dollar dan pada akhirnya juga meredam tingginya inflasi yang terjadi. Melihat bahwa investor sangat anti pada ketidakstabilan, maka penaikan BI Rate ini harusnya kita apresiasi. Secara keseluruhan tindakan ini dapat membuat ekonomi Indonesia menjadi stabil dalam jangka pendek. Untuk jangka panjangnya, kita harus bergantung pada implementasi paket kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia.
Sekarang, kita telah tahu pesan formal dari kenaikan BI Rate tersebut yakni memberitahu investor jika imbal hasil pasar keuangan Indonesia masih tetap menarik. Nah, tentu jika ada pesan formal maka ada pesan informalnya. Agar lebih enak dan tidak terkesan negatif, pesan informal ini kita sebut saja sebagai pesan lain dari kenaikan BI Rate. Pesan lain ini mungkin akan lebih penting untuk kita ketahui karena akan lebih bersinggungan dengan kita sebagai sebagai orang Indonesia.
Pesan yang saya tangkap adalah bahwa kita disuruh untuk mengerem pengeluaran kita yang bersifat konsumtif – terutama yang berkaitan dengan kesenangan semata, bukan kebutuhan. Pesan ini tercermin dari kenaikan BI rate berarti juga kenaikan suku bunga pinjaman/kredit yang biasanya kita gunakan untuk membiayai pembelian kita terhadap barang-barang tergolong mewah seperti alat-alat elektronik, mobil, rumah, dll.
Pesan lainnya dari kenaikan BI Rate ini adalah kita disuruh untuk mengalihkan dana kita untuk diinvestasikan ke pasar keuangan yang menjanjikan imbal hasil yang bagus. Jadi secara keseluruhan, pesan yang saya tangkap dari kenaikan BI Rate kali ini adalah kita harus mulai berhemat dengan mengurangi pengeluaran yang bersifat konsumtif dan mengalihkan hasil penghematan tersebut ke investasi di pasar keuangan.
Bagaimana dengan anda? Apa pesan yang anda tangkap dari kenaikan BI Rate kali ini?