• Serambi
  • Hubungi
  • Tentang
  • Penyangkalan

Sekolah Saham

Trading & Investasi

  • Analisis
    • Fundamental
    • Teknikal
      • Candlestick
      • Chart Patterns
      • Line Chart
      • MACD
      • MFI
      • Moving Average
      • Stochastic Oscillator
      • Support/Resistance
      • Trendline
  • Sistem Trading
  • Catatan Trading
  • Rekomendasi
    • Rekomendasi Mingguan
    • Watchlist Bulanan
  • Indeks
    • LQ45
    • Pefindo25
  • Umum
    • Investasi
    • Trading
    • Makro
    • Filosofi
    • BEI
    • Aplikasi
You are here: Home / Umum / Makro / Dollar Naik, So What Gitu Loh ?!!!

Dollar Naik, So What Gitu Loh ?!!!

August 30, 2013 By Lingga

Belakangan ini, Indonesia sedang ketar-ketir akibat kenaikan nilai dollar. Gejala kepanikan mulai terdeteksi. Pemerintahpun berusaha keras agar gejala tersebut tidak benar-benar menjadi kenyataan. Presiden SBY sendiri akhirnya turun tangan untuk menenangkan pasar. Berbagai kebijakan dikeluarkan – baik yang jangka pendek maupun jangka panjang. Baru saja jurus moneter dikeluarkan, menaikkan suku bunga Bank Indonesia (BI) sebesar 50 basis poin menjadi 7%.

Sebenarnya mengapa kenaikan dollar begitu berpengaruh terhadap ekonomi kita ? Bukankah kita ini Negara yang besar dimana pasar dalam negri juga sangat besar? Seharusnya dengan potensi pasar dalam negri yang sedemikian besar kita dapat lebih mempunya daya tahan terhadap pengaruh luar seperti kenaikan nilai dollar. Walaupun tidak bisa meniadakan pengaruh dari luar sama sekali, setidaknya pengaruhnya menjadi sangat minimal sehingga kita dapat berkata:

Dollar Naik, So What Gitu Loh?!!!

Ternyata kita tidak bisa begitu. Ternyata, Dollar yang terus naik memberi pengaruh yang sangat besar pada perekonomian kita. Inflasi tergerek lebih tinggi karena harga barang-barang yang kita pakai sehari-hari ikut menyesuaikan terhadap kenaikan dollar tersebut. Sepertinya ada yang salah nih. Jika barang-barang tersebut murni berasal dari dalam negri seharusnya kenaikan Dollar tidak akan berpengaruh – walau berpengaruh, harusnya sangat kecil pengaruhnya.

Dollar-Ekonomi-Indonesia-Saham

Usut punya usut. Oalah, ternyata kebanyakan barang-barang tersebut adalah barang import. Jikapun tidak bulat-bulat diimport, ternyata bahan-bahan pembuat dan pengolahannya sebagian besar barang import. Bahkan barang-barang yang sangat remeh seperti peniti dan jarum, kita import dari China. Menggelikan bukan? Tentu kita sendiri seharusnya sanggup membuat peniti dan jarum. Toh membuat pesawat saja kita sanggup.

Jadi tidak heran jika neraca perdagangan Negara kita terus defisit dan bahkan defisitnya terus semakin membesar. Negara kita telah menjadi Negara pengimport. Apa-apa diimport. Jelas sudah mengapa kita tidak bisa cuek saja terhadap kenaikan dollar. Mengapa kita dirugikan jika terjadi kenaikan dollar. Tidak seperti Negara pengeksport yang akan dengan senang hati melemahkan nilai tukarnya terhadap dollar demi mendapat margin perdagangan yang lebih besar.

Ok deh, cukup jelas memang mengapa ekonomi kita begitu terpengaruh terhadapa dollar. Lantas jika dilihat dari bisnis saham, bagaimana pengaruhnya?

Sebuah pertanyaan yang menarik bagi kita sebagai pebisnis saham tentunya. Seperti yang sudah sering disinggung, pada dasarnya saham adalah sebuah bentuk kepemilikan kita pada perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Nah, jika ternyata bahan baku dari perusahaan tersebut berasal dari luar negri tentu kenaikan dollar akan ber-efek negatif. Belum lagi ternyata utang perusahaan tersebut berbentuk dollar.

Juga karena faktor inflasi, suku bunga pinjaman juga terkerek naik. Daya beli masyarakatpun menurun sehingga mereka menunda untuk membeli produk yang dikeluarkan perusahaan. Otomatis jumlah penjualan akan menurun. Semua hal tersebut akan berkoloborasi dan menyebabkan harga saham sebuah perusahaan akan turun. Ini adalah faktor langsung dari perusahaan. Penurunan juga bisa berasal dari penarikan dana besar-besaran dari para investor.

Investor perlu menarik dana mereka untuk menghindari resiko penurunan harga saham akibat kinerja perusahaan yang memburuk (seperti yang telah dijelaskan sebelumnnya). Tentu hal ini akan mendorong harga saham turun dengan akselerasi yang sangat cepat. Itu jugalah yang terjadi pada bursa saham Indonesia belakangan ini. Selain faktor mengantisipasi keringnya likuiditas akibat penghentian QE dari Amerika Serikat tentunya.

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on Telegram (Opens in new window) Telegram
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp
  • Click to share on LinkedIn (Opens in new window) LinkedIn
  • Click to email a link to a friend (Opens in new window) Email
  • More
  • Click to share on Reddit (Opens in new window) Reddit
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window) Tumblr
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window) Pinterest
  • Click to share on Pocket (Opens in new window) Pocket
  • Click to print (Opens in new window) Print

Like this:

Like Loading...

Filed Under: Makro Tagged With: Dollar, Ekonomi, Indonesia, Makro, Saham

Comments

  1. Mang mlebet says

    January 5, 2014 at 3:53 pm

    mau tanya., untuk melihat kita ini negara impornya lebih besar dan rincian rincian impornya bisa dilihat dimana ya?? hehe..

    • danalingga says

      January 5, 2014 at 4:25 pm

      Walah, kalo detailnya kurang tahu, Kalo secara umum saya lihatnya di berita mengenai defisit anggaran berjalan RI.

Trackbacks

  1. Pesan dari Kenaikan BI Rate | Sekolah Saham says:
    September 5, 2013 at 4:46 pm

    […] yang telah kita ketahui bersama bahwa BI Rate telah dinaikkan 50 basis poin menjadi 7%. Tindakan ini dilakukan sebagai upaya untuk meredam gejolak di pasar keuangan yang […]

  2. Pesan Lain dari Kenaikan BI Rate | Sekolah Saham says:
    September 13, 2013 at 1:39 pm

    […] 7.25%. Tampaknya Bank Indonesia bener-bener ngebut memakai kekuasaannya untuk merespon situasi rupiah yang terus melemah terhadap dollar. Seperti yang telah disinggung dalam artikel sebelumnnya bahwa kenaikan BI Rate mempunyai […]

Notifikasi Otomatis

Daftarkan Notifikasi Otomatis

EMAIL

Daftarkan email anda untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru

TWITTER

Follow @sekolah_saham

Terpopuler

  • 13 Pola Grafik (Chart Patterns) Yang Perlu Diketahui
    13 Pola Grafik (Chart Patterns) Yang Perlu Diketahui
  • Sejarah Pasar Saham Indonesia (Indonesia Stock Exchange/IDX/JKSE)
    Sejarah Pasar Saham Indonesia (Indonesia Stock Exchange/IDX/JKSE)
  • Seri Indikator Analisis Teknikal: 4 Pola Candlestick Bullish Dengan Tingkat Ketepatan Rendah
    Seri Indikator Analisis Teknikal: 4 Pola Candlestick Bullish Dengan Tingkat Ketepatan Rendah
  • Seri Indikator Analisa Teknikal: Membeli dan Menjual Menggunakan MACD
    Seri Indikator Analisa Teknikal: Membeli dan Menjual Menggunakan MACD
  • Trading with Candlestick Chart
    Trading with Candlestick Chart

Terkini

  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (18-12-2023)
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (16-10-2023)
  • Saham Pilihan Bulan Oktober 2023
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (25-09-2023)
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (18-09-2023)
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (28-08 s/d 01-09 2023)
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (21 s/d 25-08-2023)
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (14 s/d 18-08-2023)
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (07 s/d 11-08-2023)
  • Saham Pilihan Bulan Agustus 2023
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (31-07-2023 s/d 04-08-2023)
  • Rekomendasi Saham Minggu Ini (24-07-2023 s/d 28-07-2023)
  • Rekomendasi Saham Mingguan Periode 17-07-2023 s/d 21-07-2023
  • Rekomendasi Saham Mingguan Periode 10-07-2023 s/d 14-07-2023
  • Saham Pilihan Bulan Juli 2023
  • Rekomendasi Saham Mingguan Periode 05-06-2023 s/d 09-06-2023
May 2025
M T W T F S S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  
« Dec    
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy

SekolahSaham.com © 2025· Log in

%d