Mengapa Saham?
Mengapa tidak kerja saja?
Mengapa tidak bisnis real saja?
Pertanyaan-pertanyaan di atas sangat sering ditanyakan oleh orang-orang sekitar. Apalagi ternyata bahwa Saham itu masih kategori mahluk asing bagi kebanyakan orang.
Dibanding kerja kantoran atau bisnis real, Saham memang jauh banget popularitasnya. Sebuah kenyataan pahit yang harus kita akui dan semoga kita dapat bekerja lebih keras lagi agar Saham menjadi semakin populer.
Ok, sekarang mari ke pokok bahasan. Mengapa Saham?
Jawabannya adalah mengapa tidak. Saham itu menawarkan satu hal yang (pasti) menjadi impian setiap orang, baik para pekerja kantoran atau pebisnis. Kebebasan.
Catat ya. Kebebasan. Bukan kekayaan. Jika ingin kaya, maka memang bukan Saham jawabannya. Kalah jauhlah penghasilannya jika dibandingkan dengan bisnis yang berhasil. Bahkan kadang-kadang kalah dari gaji pekerja kantoran. Apalagi jika dilihat dari sisi kestabilan pendapatan.
Namun faktor kebebasan yang ditawarkan oleh Saham membuat saya memutuskan untuk serius menekuninya.
Dalam saham, sepenuhnya tergantung dari diri sendiri. Kitalah yang menentukan mau untung berapa, mau kerja seberapa keras, bahkan mau rugi seberapa.
Nah, kita yang menentukan inilah yang saya sebut kebebasan. Jadi bukan juga bebas dalam artian nggak ngapa-ngapain ya. Tentu tetap saja dibutuhkan usaha agar bisa berhasil.
Tapi setidaknya kita sudah tidak tergantung pada hal diluar diri seperti halnya dalam kerja kantoran atau bisnis real. Yang ada hanya kita dan pasar.
Jadi mengapa Saham? Sudah sangat jelas jawabannya bukan?