Yang waras ngalah sajalah.
Kalimat di atas tentulah sering kita dengar sehari-hari. Maksudnya orang gila jangan diladeni, nanti kita ikut jadi gila.
Yah, dalam kehidupan sehari-hari sih ada benarnya juga sih. Kalo kita meladeni orang gila, ya lama-lama kita akan kehilangan kewarasan alias ikutan gila juga.
Tapi ada nggak benarnya juga. Kalo yang waras terus ngalah, ya lama-lama para waras-er ini tentu akan dijajah para orang gila. Ya, sama saja jadinya hidup dalam kegilaan.
Tapi ini soal lain. Mari kita lihat tentang bagaimana soal “yang waras ngalah” ini dalam bursa saham.
Untungnya, dalam bursa saham tidak berlaku “yang waras harus ngalah”. Dalam bursa saham yang waras tidak perlu ngalah. Yang waras justru harus memanfaatkan kegilaan tersebut untuk mendapatkan keuntungan.
Ya, dalam bursa saham jadinya yang waras memanfaatkan.
Dalam hal ini orang waras harus dapat memanfaatkan kegilaan para pelaku pasar yang lain. Kegilaan disini berarti ke-tidak-rasional-an. Keputusan yang diambil berdasarkan emosi.
Untuk dapat memanfaatkannya, tentu yang waras harus dapat menjaga kewarasannya. Kalo ikut-ikutan jadi tidak rasional ya sama saja. Malah akan menjadi korban orang waras lainnya.
“Yang waras memanfaatkan” dalam hal ini bearti kita disuruh untuk menjadi seorang trader/investor rasional. Tidak boleh emosional apapun yang terjadi.
Kita harus tetap berkepala dingin dan disiplin mengikuti aturan investasi/trading yang telah kita buat. Jika ternyata kita emosional, disarankan menarik diri dulu dari bursa hingga rasional kembali.
Dengan demikian niscaya kita akan senantiasa berada di pihak yang waras. Bukan di pihak kegilaan yang pasti dimanfaatkan para orang waras untuk menggambil keuntungan dalam setiap transaksi bursa saham.
Maka, mari selalu berusaha menjaga ke-waras-an kita dalam bursa saham dengan berlaku disiplin, disiplin, dan disiplin pada aturan trading/investasi yang telah kita buat.