Bagi seorang trader, cut loss adalah sesuatu yang sangat penting. Tepatnya harus berani cut loss. Hal ini akan sangat banyak membantu untuk memperpanjang nafas kita sebagai trader. Sangat membantu untuk melindungi modal kita agar jangan sampai habis di tengah jalan. Kelihatan bukan betapa pentingnya berani untuk cut loss?
Namun, berani untuk cut loss bukan semuanya. Ini baru setengah jalan. Sampai di sini, trader baru dalam tahap melindungi modal. Belum tahap mengembangkan modal. Tentu melindungi modal sangat perlu, tapi mengembangkan modal juga tidak kalah perlunya. Jika hanya melindungi modal, tidak ada gunanya trading. Hanya buang-buang waktu saja.
Jadinya tetap rugi. Memang tidak rugi modal — tapi rugi waktu. Rugi waktu tidak kalah penting dibanding rugi modal tentu saja. Rugi waktu berarti kita telah membuang potensi keuntungan yang lumayan besar. Entah potensi keuntungan dari trading saham atau potensi keuntungan dari tempat lain. Intinya kita rugi besar jika hanya menjadi trader tahap melindungi modal saja.
Agar tidak rugi besar, kita harus tidak berhenti pada tahap melindungi modal saja. Kita juga harus menjadi trader tahap mengembangkan modal. Disinilah pentingnya keberanian untuk membeli kembali saham-saham yang telah kita Cut Loss (CL). Berdasarkan pengalaman, ini tidak gampang lho.
Secara sadar maupun tidak sadar, kita akan selalu punya resistensi untuk membeli saham-saham yang telah kita Cut Loss. Apalagi ada sinyal beli tidak jauh setelah kita melakukan Cut Loss. Rasanya gengsi jika harus beli kembali. Rasanya tidak rela untuk membeli kembali. Kita merasa seperti mengakui kita telah salah melakukan Cut Loss jika membeli saham itu kembali.
Faktor psikologis yang bermain disini. Tidak heran sih. Memang hampir semua masalah bagi trader adalah karna faktor psikologis. Termasuk soal keberanian untuk membeli kembali saham-saham yang telah di Cut Loss. Tapi mau tidak mau harus kita atasi hambatan jika ingin menjadi trader yang mengembangkan modal.
Cara mengatasinnya adalah dengan disiplin mengikuti sistem trading kita. Jika ada sinyal jual ya jual. Jika ada sinyal beli ya beli. Jangan kebanyakan mikir. Ikuti saja. Keengganan untuk membeli kembali memang tidak akan hilang. Dia akan selalu ada di situ. Sudah fitrah manusia. Yang penting kita sadar akannya dan tidak mengikutinya. Yang harus kita ikuti hanyalah sinyal dari sistem trading kita.
Awal-awal memang kita akan kesulitan melakukannya. Paksakan terus hingga akhirnya terbiasa. Kebiasaan ini akan tertanam dalam psikologis kita hingga dapat mengalahkan psikologis keengganan untuk membeli kembali. Semoga pada akhirnya kita tidak berhenti pada tahap melindung modal. Kita harus menjadi trader yang berani untuk membeli kembali. Menjadi trader yang mengembangkan modal.