Sebelumnya, kita telah membahas mengenai penyesalan-penyesalan yang sering dialami oleh para trader saham. Kita telah mengidentifikasi berbagai penyesalan yang mungkin dialami trader saham. Juga telah mengidentifikasi bagaimana penyesalan-penyesalan tersebut dapat sangat merugikan kegiatan trading.
Sekarang, kembali topiknya tentang penyesalan. Namun kali ini dengan sudut pandang berbeda. Sebaiknya penyesalan-penyesalan tersebut kita apakan? Dapat dikatakan bahasan kali ini adalah jawaban bagaimana menghadapi penyesalan-penyesalan trader saham tersebut. Sebuah solusi sederhana menghadapi penyakit menyesal.
Kita harus sadar bahwa tuan pasar tidak akan pernah mau menunggu hingga kita selesai menyesal. Tuan pasar akan terus bergerak dan hanya akan memberi keuntungan bagi mereka yang juga ikut bergerak bersamanya. Yang sedang menyesal? Ditinggalkan hingga kehilangan potensi meraih keuntungan dari bursa.
Dengan menyadari hal ini seharusnya kita sadar bahwa tidak ada gunanya larut dalam penyesalan-penyesalan. Sikap kita sebaiknya yang sudah berlalu biarlah berlalu. Jangan dipikiri lagi. Mendingan tenaga dan pikiran kita fokuskan untuk mengikuti pergerakan tuan pasar agar dapat meraih hasil yang optimal.
Solusinya cukup sederhana bukan? Cukup lupakan segala yang telah lewat — terutama kerugian-kerugian yang telah kita alami. Tidak ada gunanya menyesali. Yang sudah terjadi ya biarlah telah lewat. Jika terus dipikiri, kita akan sangat banyak kehilangan kesempatan. Kesempatan yang seringnya tidak datang dua kali.
Harus sadar bahwa sebagai trader saham, kita tidak punya kemewahan untuk menghabiskan waktu untuk menyesal — walau sedikit. Waktu sangat berharga bagi para trader saham. Waktu adalah uang benar-benar teraplikasikan di bursa saham. Waktu adalah kesempatan. Membuang waktu berarti membuang kesempatan. Tidak ada waktu untuk menyesal.