Saham sangat erat kaitannya dengan ekspektasi. Untuk lebih memahami bagaimana kaitan saham dan ekpekstasi, mari memahami apa itu ekspektasi terlebih dahulu. Ekpektasi secara harafiah sangat dekat artinya dengan harapan. Harapan bahwa harga saham kedepannya lebih tinggi atau lebih rendah.
Dari arti harafiah tersebut seharusnya sudah ada bayangan bagaiman eratnya kaitan saham dengan ekpektasi. Yup, ekspektasilah yang menggerakkan harga saham — entah naik atau turun. Harga saham akan terus bergerak naik selama ada harapan harga akan lebih tinggi kedepannya. Sebaliknya, harga saham akan terus bergerak turun selama ada harapan bahwa harga akan lebih rendah kedepannya.
Cukup jelas bukan? Dengan arti harafiah saja sebenarnya sudah cukup untuk memahami bagaimana kaitan antara saham dan ekspektasi. Namun pemahaman ini masih sangat sederhana. Hanya gambaran umum saja. Untuk lebih mendetail, mari memahami makna filosofis dari ekspektasi.
Ekpektasi secara makna adalah merupakan sebuah hasil dari prediksi pada sesuatu setelah menganalisa secara mendalam berdasarkan fakta-fakta yang ada. Setelah melakukan analisa secara menyeluruh, kita memprediksi bahwa sesuatu itu di masa depan harusnya begini atau begitu. Analisa secara menyeluruh perlu ditekankan disini.
Jadi, ekspektasi bukan sim-salabim. Bukan sulap. Bukan muncul tiba-tiba tanpa ada yang mendasarinya. Ekspektasi itu muncul berlandaskan fakta-fakta yang dianalisa sedemikian rupa. Menggunakan metode tertentu yang sudah terbukti. Dari makna kompeks ini kita dapat lebih memahami hubungannya dengan saham.
Ekspektasi adalah hasil dari melakukan analisa terhadap suatu saham dengan metode yang sudah teruji. Metode analisa ini bisa bermacam-macam. Bebas selama memang sudah teruji dalam dunia persahaman. Setidaknya sudah teruji cukup dapat diandalkan bagi diri sendiri. Metode ini bisa bermacam-macam teknik dalam Analisa Fundamental (FA), dalam Analisa Teknikal, Bandarmologi, dll.
Ekspektasi yang dihasilkan dari analisa tersebutlah yang menjadi dasar bagi para pelaku di bursa saham untuk mengambil keputusan — beli (buy), jual (sell), simpan (hold), atau bahkan tidak melakukan apa-apa (stay away). Ekspektasi inilah pada dasarnya yang menggerakan harga sebuah saham. Ekspektasi adalah tulang punggung pergerakan harga.
Nah, memahami bagaimana ekspektasi ini bekerja pada saham, sangatlah penting. Dengan memahaminya maka kita akan dapat memprediksi arah pergerakan harga. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Harga bergerak naik jika ekspektasi lebih tinggi dari harga. Harga bergerak turun jika ekspektasi lebih rendah dari harga. Harga bergerak mendatar jika ekspektasi sama dengan harga.