Sering untung besar, tapi kok modal kok berkurang terus?
Pertanyaan di atas pasti pernah muncul di benak para trader — setidaknya sekali. Pertanyaan yang muncul biasanya setelah agak lama melakukan trading.
Ya, kita merasa bahwa selama ini sering untung besar. Tapi ketika pada akhir tahun (setelah setahun trading) kok rasanya penambahan modal tidak sesuai dengan keuntungan yang dirasakan selama ini.
Bahkan parahnya, modal tetap atau malah berkurang. Jadi secara total kita merugi — walau merasa sering untung besar. Hem, apa yang salah dalam hal ini?
Mungkin saatnya kita perlu mencatat dengan disiplin setiap hasil trading yang kita lakukan. Setidaknya inilah yang dilakukan Sekolah Saham hingga menemukan apa jawaban keanehan yang terjadi.
Keanehan bahwa sering untung besar kok hasil akhirnya malah nggak untung besar-besar amat, atau malah rugi.
Jawabannya adalah ternyata untung besar tidak lah sesering yang dirasa — apalagi jika dibandingkan dengan kerugian yang dialami.
Memang kerugian yang dialami setiap kalinya tidaklah besar — cuma rugi sedikit-sedikit. Tapi ternyata kerugian ini jauh lebih sering dibandingkan keuntungan yang besar tersebut.
Jadinya ketika ditotal, ya jumlah kerugian menjadi cukup besar hingga menggerus keuntungan yang besar selama ini. Inilah yang terjadi mengapa jika ditotal-total dalam setahun, keuntungan relatif kecil bahkan bisa saja rugi.
Dan jika kita tidak punya catatan, maka wajar kita tidak menyadarinya. Manusia memang cenderung mengingat yang enak-enak saja. Sedangkan yang tidak enak cepat banget dilupakan.
Sebuah hal yang sangat manusiawi. Tapi sangat berbahaya bagi trader. Seperti yang telah diceritakan diatas. Kita merasa telah untung besar, tapi pada kenyataanya untung sedikit bahkan rugi.
Jika terus begini, ya lama-lama modal akan habis. Sudah modal habis, juga rugi waktu. Karena kita akan sadar setelah waktu yang relatif sangat lama.
Jadi, agar tidak terjadi keanehan untung tapi kok rugi, kita harus disiplin mencatat setiap trading yang kita lakukan. Dengan demikian kita akan punya data yang real. Tidak hanya merasa saja.