Jika bisa dipersulit mengapa harus dipermudah
Untuk yang sering bersinggungan dengan birokrasi di negri kita tercinta ini maka kata-kata di atas tentu sudah akrab dengan kita. Ya, kata-kata di atas memang dimaksudkan untuk menyindir jalannya birokrasi di Indonesia. Kita sering menemui bahwa urusan mudah dipersulit agar kita mau mengeluarkan sejumlah biaya tambahan jika ingin selesai lebih cepat. Saya yakin banyak dari kita yang sudah mengalami betapa mengesalkan jika terjebak dalam sistem seperti ini.
Sistem yang mempersulit padahal sebenarnya mudah. Sayangnya, di bursa saham pun terjadi hal yang sama walau dengan alasan yang berbeda. Banyak orang yang mengagungkan cara sulit (rumit) dalam bertransaksi di bursa saham. Banyak orang yang memilih untuk menggunakan indikator analisis teknikal yang paling sulit. Ini karena yakin bahwa sulit berarti lebih terpercaya – lebih meyakinkan. Menurutku ini berkaitan dengan pencarian akan sistem trading yang sempurna.
Banyak orang yang terjebak dalam pencarian sistem trading yang sempurna. Sistem trading yang menawarkan probabilitas 100% pasti benar. Orang-orang ini akan terus membuat sistem yang semakin sulit. Memang jika sistem itu mudah akan jelas kelihatan kelemahan dan kelebihannya. Sistem yang mudah tidak akan pernah diklaim sebagai sistem yang sempurna. Sistem yang mudah tidak pernah diakui memiliki probabilitas prediksi sebesar 100%.
Jelaslah bahwa orang-orang seperti ini akan dengan senang hati memakai sistem yang paling sulit dengan anggapan bahwa sistem demikianlah yang lebih mendekati kesempurnaan dibandingkan sistem yang mudah. Sungguh disayangkan memang karena (berdasarkan pengalaman saya), pada dasarnya tidak ada sistem yang sempurna. Yang ada adalah sistem yang paling tepat bagi profil kita masing-masing. Dalam hal ini tingkat kesulitan suatu sistem itu menjadi tidak relefan lagi.
Yang relefan adalah kecocokannya. Jadi, tidak peduli sistem itu sulit atau mudah, selama memang cocok dengan profil kita, maka dijamin peluang untuk menangguk keuntungan dari bursa saham akan besar. Nah, jika pada akhirnya sama saja peluangnya. Mengapa kita harus memakai sistem yang sulit dengan konsekuensi akan memerlukan waktu yang lama untuk menguasainya? Bukankah lebih baik menggunakan sistem yang mudah sehingga dapat kita langsung pakai saat itu juga?
Sangatlah tidak efisien jika kita terus bersikeras memilih sistem trading yang sulit padahal kita bisa memakai sistem yang mudah bukan? Sayangnya, dalam kenyataan banyak orang yang terjebak bahwa sistem yang sulit itu pasti lebih punya jawaban dibandingka sistem yang mudah. Janganlah kita juga ikut terjebak pada hal yang demikian. Kecuali memang sistem trading yang sulit itu lebih cocok terhadap profil kita. Sebagai pebisnis saham sebaiknya kita harus mempunyai prinsip:
Kalo Bisa Mudah Ngapain Make Yang Sulit