Seperti yang sudah diketahui, pada dasarnya Sekolah Saham senang menuliskan hal-hal yang bersifat filosofis. Bukan apa-apa. Ini karena filosofi dapat berlaku umum pada semua. Sedangkan praktisnya, berbeda-beda tergantung kondisi masing-masing. Nah, mari kita kembali membahas hal filosofis.
Kali ini filosofi mengenai Support dan Resistance. Sebagaimana kita tahu, support dan resistance adalah hal yang sangat akrab dengan trader. Hal yang harus diketahui oleh para trader. Nah, mari lebih dalam mengenal support dan resistance ini. Bagaimana filosofi dibalik support dan resistance ini.
Tepatnya, apa dan bagaimana sebenarnya support dan resistance ini. Jadi bukan mengenai bagaimana menetapkan support atau resitance. Tapi lebih kepada apa sih yang membentuk support dan resistance itu. Sebagai langkah pertama mari sepakati dulu apa itu support dan resistance.
Support adalah titik imajiner dimana itu adalah dasar (lantai). Resistance adalah titik imjiner dimana itu adalah sebuah puncak (atap). Jadi ketika menyentuh support (diharapkan) pergerakan turun akan berhenti. Jika menyentuh resistance (diharapkan) pergerakan naik akan berhenti.
Kemudian bagaimana support dan resistance ini terbentuk? Support terbentuk ketika pada suatu titik yang sama, banyak uang (modal) yang membeli. Alasan yang melatar-belakangi pembelian tersebut bisa sama , bisa juga berbeda-beda. Biasanya sih berbeda-beda. Tiap pembeli punya alasan masing-masing.
Di sisi lain. Resistance terbentuk ketika pada suatu titik yang sama, banyak uang (modal) yang menjual. Seperti halnya support, alasan dibalik penjualan ini bisa sama bisa juga berbeda-beda. Seringnya sih berbeda antara pembeli yang satu sama yang lain. Hanya saja output dari asalan berbeda tersebut tetap sama. Jual.
Hal ini terus berulang dalam jangka waktu yang lama pada titik-titik yang sama sehingga semakin banyak orang yang sadar (aware) akan titik support dan resistance tersebut. Pada akhirnya, semakin banyak yang ikut-ikutan melakukan hal yang sama pada titik-titik tersebut. Jadilah support dan resistance yang kuat.
Jelas tampak dalam hal ini bahwa pada akhirnya filosofi dibalik adanya support dan resistance itu menjadi tidak sederhana. Pada awalnya memang terbentuk oleh hasil analisa (dengan berbagai macam cara) dari pada pembeli dan penjual. Namun pada akhirnya menguat (semakin sering terjadi pantulan pada titik tersebut) karena semakin banyak yang ikut-ikutan.
Terlihat bahwa banyak hal yang berkelindan didalam terjadinya titik support dan resistance ini. Pada akhirnya, support dan resistance itu menjadi semacam “Self-fullfiling Prophecy”. Ramalan yang terbukti menjadi benar karena adanya ramalan itu sendiri. Menjadi benar bukan karena memang benar, tapi karena semakin banyak yang percaya.