Sudah sering saya singgung bahwa bisnis saham adalah tentang bagaimana kita melindungi modal kita. Kita harus berusaha melindungi modal kita alih-alih berusaha untuk meraih keuntungan. Pada akhirnya, ketika kita berhasil melindungi modal kita maka keuntungan akan mengikutinya. Jadi, dalam hal ini, kita harus menganggap bahwa keuntungan hanyalah bonus dari usaha kita untuk melindungi modal.
Nah, melindungi modal sangat erat kaitannya dengan mengelola resiko. Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama, resikolah yang menyebabkan kita dapat kehilangan modal. Dalam setiap tindakan kita di bursa saham akan disertai resiko – entah tindakan membeli, menahan, atau menjual saham. Bahkan ketika kita tidak melakukan apa-apapun, tetap ada resikonya. Ya, semua ada resikonya.
Sebagai contoh, taruhlah kita tidak jadi membeli sebuah saham karena merasa bahwa kondisi bursa sedang tidak memungkinkan. Namun, harga saham tersebut ternyata terus naik. Tentu kita telah kehilangan peluang untuk meraih keuntungan yang signifikan. Inilah resiko yang kita dapat dari tidak melakukan pembelian. Untuk yang lain tentu sudah jelas apa resikonya. Ketika kita membeli, ada resiko harga akan turun.
Ketika menjual, ada resiko harga akan naik. Ketika menahan, ada resiko harga akan terus turun dan menyebabkan kerugian yang sangat besar. Jelaslah sudah bahwa resiko adalah faktor yang sangat penting dalam berbisnis saham. Akan sangat baik jika kita dapat mengelola resiko yang ada dengan sebaik-baiknya. Ini akan (sangat) dapat menyelamatkan modal kita yang merupakan hal terpenting dalam berbisnis saham.
Dalam hal ini, resiko muncul karena ada peluang kita melakukan kesalahan. Kita mungkin salah memprediksi pergerakan harga sebuah saham dan ternyata harga saham bergerak berlawanan. Kerugian besar tentu menanti jika kita tidak tahu apa yang harus dilakukan jika hal tersebut terjadi. Sangat penting kita tahu apa yang harus kita lakukan dalam situasi tersebut. Dalam kata lain, kita harus bisa mengantisipasi jika ternyata kita salah.
Untuk hal inilah kita perlu menyusun sistem trading. Dalam sistem trading sudah ada hal-hal yang harus kita lakukan jika ternyata prediksi kita salah. Apakah itu melakukan cut loss? Apakah itu malah kembali membeli saham? Atau apakah membiarkan saja kerugian tersebut dan menunggu kembali harga naik? Semua pertanyaan tersebut akan terjawab jika kita memiliki sistem trading yang bagus.