Seperti yang mungkin anda sudah ketahui, saya telah memasukkan IHSG sebagai salah satu unsur dalam sistem trading saya. Jujur, saya menambahkannya baru-baru ini saja. Sejak beberapa kerugian yang saya alami akibat masa Bearish yang dimulai dari bulan mei (akibat isu pengurangan stimulus oleh The Fed). Ternyata sistem trading saya harus dimodifikasi agar dapat bekerja juga untuk situasi dimana sentimen jual sangat kuat.
Ya, saya menambahkan faktor IHSG agar sistem trading saya masih bisa bekerja walau dalam kondisi Bearish yang sangat kuat sekalipun. Kali ini, seperti halnya pada deteksi kondisi Bursa Saham Indonesia (BEI) sebelumnnya, saya cuma menggunakan IHSG mingguan. Untuk IHSG bulanan pasti belum berubah karena memang belum berganti bulan. Berikut chart IHSG mingguan:
Dapat kita lihat bahwa secara mingguan, MACD histogram masih berwarna hijau yang berarti Bursa Saham Indonesia masih dalam tren Bullishnya. Ini berarti sudah tiga minggu tren terus naik (Bullish). Jika tren tersebut masih berlanjut minggu ini maka tren bulanan (yang masih Bearish) dapat berubah arah menjadi tren naik (Bullish). Ini tentu kabar bagus bagi kita karena kita akan dapat berbisnis saham dengan segala sumber daya kita – full power.
Namun, seperti yang sudah disinggung minggu lalu, ternyata chart harganya memang tertahan di MA20w dan tampak ada penurunan di minggu ini. Ini patut kita waspadai karena kemungkinan pergerakan IHSG menjadi tren turun semakn besar. Kita dapat menganggap hal ini sebagai peringatan agar kita tetap waspada akan terjadinya perubahan arah tren. Kita harus tetap disiplin. Jika ternyata tingkat cutloss kita tersentuh maka kita harus disiplin mengikutinya. Jangan berimprovisasi sedikitpun. Lindungi modal kita.