Dunia per-saham-an itu sangat bebas. Sebebas-bebasnya. Anda bebas melakukan apa saja. Dengan kebebasan ini, tidak heran jika ada bebagai strategi di dalamnya. Mulai dari strategi yang umum, setengah aneh, dan sangat aneh sekalipun. Bebas-bebas saja mau pake strategi apapun. Konsekuensi ditanggung sendiri tapinya ya.
Nah, mari kita bahas bebagai strategi yang mungkin anda temukan dalam bursa saham. Penting mengetahui bebagai strategi ini (terutama bagi pemula) agar dapat memilah-milah strategi mana yang sesuai dengan kondisi dan tujuan masing-masing.
#1. Strategi Ikut-Ikutan
Sesuai dengan namanya. Strategi ini memanfaatkan orang lain yang (dianggap) sudah lebih berpengalaman dalam bisnis saham. Cukup sederhana strategi ini. Cukup mengikuti semua yang dilakukan orang yang lebih berpengalaman tersebut. Tidak perlu pusing-pusing melakukan analisa sendiri. Orang tersebut beli, ikut beli. Orang tersebut jual, ikut jual. Pokoknya apapun yang dilakukan, strategi kita adalah mengikutinya.
#2. Strategi Rekomendasi Saham
Strategi ini sebenarnya mirip dengan strategi #1. Bedanya ini lebih bersifat resmi. Sebagaimana kita ketahui, para analis saham sering mengeluarkan rekomendasi melalui berbagai media. Nah, strategi kita adalah taklid buta terhadap rekomendasi-rekomendasi ini. Ketika direkomendasi beli, ya kita beli. Ketika direkomendasi jual, ya kita jual. Membiarkan bagian analisa dilakukan oleh orang-orang yang memang kerjaannya menganalisa. Kita cukup memanfaatkan hasil akhirnya.
#3. Strategi Asing
Ini masih seputar ikut orang lain. Strategi ini berangkan dari asumsi bahwa pergerakan saham sangat dipengaruhi oleh dana asing. Dalam hal ini kita mengikuti apapun posisi dari dana asing (yang bisa diamati dari transaksi pada sekuritas-sekuritas asing). Asing sedang dalam posisi beli, ya kita ikut beli. Asing sedang dalam posisi jual, ya kita ikut jual. Biarkanlah asing yang capek menganalisa, kita menikmati hasilnya.
#4. Strategi Saham BUMN
Strategi hanya fokus pada saham-saham BUMN. Strategi ini digunakan dengan asumsi bahwa perusahaan-perusahaan BUMN adalah perusahaan yang paling layak dipercaya. Tidak mungkin bangkrut dan selalu bagi deviden. Singkatnya saham perusahaan BUMN adalah saham yang sangat aman sekaligus memberikan keuntungan yang lebih pasti Dalam hal ini kita fokus mengamati (dan bertransaksi) pada saham-saham BUMN.
#5. Strategi Rumor dan Berita
Strategi ini berkutat pada informasi-informasi yang beredar dalam dunia keuangan. Ketika ada rumor yang bagus tentang sebuah perusahaan, kita mulai membeli sahamnya. Dan ketika berita resminya keluar, kita tinggal menikmati kenaikan harga yang terjadi (akibat panik beli), dan menjualnya di harga yang bagus. Singkatnya, strategi ini adalah beli ketika rumor dan jual ketika berita. Buy on rumor, sell on news.
#6. Strategi Saham Gorengan
Strategi ini fokus pada saham-saham gorengan. Strategi ini memanfaatkan sifat saham gorengan yang sangat liar. Bisa naik sangat tinggi, kemudian turun juga sangat dalam. Semua terjadi dalam waktu yang cepat. Dalam hal ini kita berarti tidak peduli pada fundamental sebuah saham, yang penting gerakannya sangat ekstrim. Strategi ini memang menjanjikan keuntungan yang spektakuler. Tapi ingat, resikonya juga sangat besar.
#7. Strategi Satu Saham
Strategi ini fokus pada saham tertentu. Tidak mesti satu saham sih, bisa beberapa saham tapi sangat terbatas jumlahnya. Ini agar bisa benar-benar fokus mengamati dan akhirnya hafal karakteristik gerakan saham tersebut. Inilah yang dimanfaatkan dalam strategi ini. Setelah hafal karakteristik gerakan saham, kitapun dapat memprediksi kemana arah gerakan harga saham pada kondisi tertentu. Jika akan naik, kita beli. Sebaliknya, jual.
#8. Strategi Saham Aktif
Strategi yang berfokus pada total transaksi saham. Semakin aktif saham ditransaksikan, semakin bagus. Strategi ini berangkat dari asumsi bahwa saham-saham aktif menjanjikan keuntungan cepat. Juga saham aktif selalu memungkinkan untuk menjual dan membeli setiap saham. Istilahnya ada saja yang beli dan jual. Strateginya beli lalu jual ketika naik sedikit. Strategi ini hampir mustahil jika sahamnya tidak aktif diperdagangkan.
#9. Strategi Saham Tidur
Dalam hal ini kita fokus untuk membeli saham tidur dengan harapan pada suatu saat akan bangun hingga kita dapat menikmati keuntungan yang sangat besar. Strategi ini lebih cocok untuk jangka panjang. Akan dibutuhkan waktu yang sangat panjang hingga akhirnya sebuah saham bangun dari tidurnya. Strateginya adalah terus mengakumulasi saham tersebut semasa tidurnya. Dan begitu bangun, dijual pada harga yang bagus.
#10. Strategi Saham Rugi
Strategi ini berfokus pada saham-saham dari perusahaan yang sedang merugi. Saham tersebut akan dapat dibeli pada harga yang sangat murah. Kemudian berharap, di masa depan (yang tidak terlalu jauh) ada sesuatu yang terjadi, yang mengubah fundamental saham tersebut menjadi lebih baik. Misalnya perusahaan tersebut dibeli oleh perusahaan yang sangat bagus. Otomatis nilai sahamnya juga akan naik signifikan. Keuntungan besar menanti.
#11. Strategi Pantulan
Strategi ini memanfaatkan saham-saham yang telah turun sangat dalam. Asumsinya, setelah turun sangat dalam, akan ada pantulan naik yang terjadi. Pantulan inilah yang dimanfaatkan untuk meraih keuntungan. Cukup sederhana. Beli saham-saham yang turun dalam saat mendekati penutupan bursa. Siap-siap menjualnya ketika terjadi pantulan saat pembukaan bursa keesokan harinya. Jika dilakukan dalam volume besar, keuntungan yang dinikmati akan cukup signifikan.
#12. Strategi Grup Usaha
Dalam hal ini kita fokus pada saham-saham dari satu grup usaha. Misalnya grup usaha Bakrie, Lippo, Sinar Mas, dan banyak lagi. Diharapkan dengan fokus pada saham-saham dalam satu grup, kita lebih mudah menganalisa dan memahami karakteristik pergerakan saham-saham tersebut. Juga akan lebih mudah untuk menganalisa fundamental saham-saham tersebut. Asumsinya pergerkaan saham-saham dalam satu grup akan seirama. Ini yang dimanfaatkan untuk mempermudah analisa.
#13. Strategi Orang Dalam
Strategi ini memanfaatkan informasi yang diperoleh dari orang dalam sebuah perusahaan. Strategi ini memang ilegal tapi sangat efektif. Lagian jika kita memperoleh informasi orang dalam ini secara tidak langusng — kita peroleh dari mulut ke mulut, akan sangat susah membuktikan bahwa strategi yang kita lakukan ilegal. Strategi ini memanfaatkan informasi yang kita peroleh duluan sebelum informasi tersebut resmi dirilis ke publik. Kita sudah menang start duluan.
#14. Strategi Pasar Tunai
Dalam strategi ini kita memanfaatkan selisih harga antara pasar tunai dan pasar reguler. Pada pasar tunai, biasanya kita akan memperoleh diskon karena kita membeli secara borongan dengan tunai. Tentu harga yang kita peroleh akan lebih rendah dari harga terkini di pasar reguler. Nah, tentu kita sudah punya modal keuntungan lebih dalam hal ini. Jikapun kita langsung menjualnya di pasar reguler, keuntungan sudah ditangan. Apalagi ternyata kita menjualnya setelah naik.
#15. Strategi Deviden
Strategi ini fokus pada saham-saham yang rutin membagikan deviden. Strateginya beli dan lupakan. Hanya mengharapkan penghasilan dari deviden yang dibagikan tiap tahunnya. Kenaikan harga saham adalah bonus. Fokusnya lebih kepada bagaimana caranya agar mendapatkan deviden secara rutin. Strategi ini membutuhkan modal yang sangat besar agar keuntungan yang didapatkan dari deviden menjadi signifikan.
#16. Strategi Cum Date
Strategi ini fokus pada tanggal jatuh tempo (cum date) deviden. Kita akan membeli saham ketika cum date nya sudah dekat, dan menjualnya tepat sebelum atau tepat setelah cum date. Dalam hal ini kita mengharapkan mendapat keuntungan dari deviden yang dibagikan atau (dan) dari kenaikan harga akibat dorongan pembagian deviden. Ini keuntungan dalam jangka pendek yang cukup siginifkan jika memilih saham yang tepat.
#17. Strategi IPO
Dalam hal ini kita fokus membeli saham-saham dari perusahaan yang baru listing di bursa (IPO). Asumsinya, saham-saham IPO tersebut akan diburu oleh banyak orang yang otomatis harganya akan naik signifikan setelah IPO. Kelihatan keuntungan yang diharapkan dari mana bukan? Yup, dari kenaikan harga saham yang terjadi di pasar reguler setelah IPO. Biasanya kita akan langsung menjual sesaat setelah listing dengan memanfaatkan eforia pasar.
#18. Strategi Menabung Saham
Strategi yang memanfaatkan dana sisa yang memang akan kita tabungkan. Alih-alih menabung di Bank, kita menabung dalam instrumen pasar keunang, saham. Dalam hal ini berarti rutin membelikan saham tiap periode waktu tertentu dengan menggunakan uang sisa yang kita miliki. Ini strategi jangka panjang. Keuntungan yang diperoleh bisa dari deviden dan juga kenaikan harga saham dalam jangka panjang.
#19. Strategi Margin
Dalam hal ini kita memanfaatkan fasilitas margin (pinjaman) dari sekuritas. Dengan strategi ini kita dapat membeli saham dengan jumlah jauh lebih besar dari modal yang kita punyai. Strategi ini dapat digunakan untuk mengakselerasi keuntungan yang diperoleh. Tapi ingat, resiko juga diakselerasi. Jadi kita harus hati-hati dalam menggunakan strategi ini. Namun, jika digunakan dengan tepat, keuntungan signifikan dapat dinikmati dengan waktu yang lebih cepat dibanding biasanya.
#20. Strategi Mengikuti Arus
Strategi ini berfokus pada arah pergerakan harga saham. Dalam hal ini berarti kita mengikuti dan memanfaatkan arah pergerakan harga. Ketika arahnya naik, kita beli. Ketika mau turun, kita jual. Sebuah strategi yang sederhana namun menjanjikan keuntungan yang cukup signifikan. Ini juga berarti kita harus bisa memprediksi kemana arah gerakan harga untuk mendapatkan hasil yang optimal dari strategi mengikuti arus ini.
#21. Strategi Investasi
Dalam hal ini kita fokus membeli saham-saham untuk tujuan investasi jangka panjang. Otomatis saham-saham yang dipilih adalah saham-saham terbaik yang mempunyai nilai fundamental sangat baik saat ini dan juga saat mendatang. Jadi selain menilai kondisi saat ini, kita juga menilai kondisi masa depan. Strategi ini lebih fokus pada perusahaan dibanding nilai sahamnya. Asumsinya, perusahaan bagus otomatis nilai sahamnya juga bakal bagus.