Besok sudah senin lagi. Saatnya siklus mingguan Bursa Saham Indonesia (BEI) dimulai lagi. Sudah barang tentu, seperti biasa, sekolah saham akan berusaha memprediksi kondisi bursa untuk seminggu kedepan. Dan bukan cuma itu. Karena senin besok juga bisa dibilang sebagai awal siklus (walau sudah telat sehari) bulanan dari Bursa Saham Indonesia (BEI), maka akan dilakukan juga prediksi mengenai kondisi bursa untuk sebulan kedepan.
Untuk keperluan ini, sekolah saham akan menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bulanan dan mingguan. Hasil prediksi akan digunakan untuk menentukan strategi trading yang tepat (setidaknya) untuk seminggu kedepan. Setiap minggunya akan diupdate kembali apakah strategi trading yang diterapkan masih tepat atau harus diganti dengan strategi trading yang lain. OK, mari kita lihat kondisi bursa kedepannya:
IHSG Bulanan
Pertama, mari kita lihat MACD Histogramnya. Tampak bahwa MACD Histogram terakhir masih berwarna hijau. Ini memberitahu kita bahwa, secara bulanan, Bursa Saham Indonesia (BEI) masih meneruskan tren naik (Bullish) nya. Tentu ini merupakan kabar baik bagi para trader yang jangka waktunya sama dengan atau dibawah 1 bulan. Semua penurunan yang terjadi dibawah jangka waktu satu bulan adalah hanya koreksi.
Besar peluangnya harga akan kembali naik kedepannya. Sekarang, mari kita lihat indikator Analisis Teknikal (TA) lainnya – chart candlestick. Dapat kita lihat candlestick terakhir adalah candlestick putih berbatang relatif pendek. Ini memberitahu kita bahwa walau pasukan Jendral Bullish masih memenangkan pertempuran, namun dominasinya sudah tidak sekuat sebelumnnya. Ada peluang dominasi ini akan terus berkurang kedepannya.
Ada peluang akan terjadi pembalikan arah. Ada peluang pasukan Jendral Bearish akan mengambil alih dominasi. Namun, ini masih sekedar peluang. Sejauh ini, tampak bahwa pasukan Jendral Bullish masihlah sang pemenang. Belum ada konfirmasi sebaliknya. Jadi, candlestick tersebut memberitahu kita bahwa pergerakan bursa masih akan naik namun kita perlu waspada. Perlu bersiap diri karena ada peluang pembalikan arah.
Tampak juga bahwa letak candlestick terakhir (relatif) berada ditengah antara batas atas Bollinger Band (BB) dan Garis MA20. Ini berarti besarnya potensi kenaikan dan potensi penurunan telah sama besar. Dengan kata lain potensi keuntungan dan resikonya telah sama besar. Ini tentu bukan posisi ideal untuk melakukan posisi beli. Jikapun ingin membeli, sebaiknya batas stop loss diperketat dan harus disiplin mengikutinya.
Sekarang, mari kita lihat volume transaksinya. Tampak bahwa volume transaksi terakhir menurun. Walau demikian, penurunan ini tidak terlalu signifikan. Volume transaksi masih termasuk kategori besar. Jadi, sinyal-sinyal yang dihasilkan selama ini kemungkinan besar adalah benar. Ini karena didukung oleh volume transaksi yang (lumayan) besar. Jadi, sekolah saham memutuskan bahwa Bursa Saham Indonesia (BEI) masih dalam tren naik (Bullish) secara bulanan.
IHSG Mingguan
Pertama, mari kita lihat MACD Histogramnya. Tampak bahwa MACD Histogram terakhir masih berwarna merah. Ini memberitahu kita bahwa Bursa Saham Indonesia (BEI) masih dalam tren turun (Bearish) secara mingguan. Tentu ini bukan kabar gembira bagi para trader yang jangka waktu tradingnya sama dengan atau dibawah mingguan. Namun, berhubung secara bulanan masih dalam tren naik (Bullish), maka tren turun (Bearish) ini adalah koreksi saja.
Jadi, penurunan ini adalah sebuah peluang untuk membeli saham pada harga murah. Namun, tentu saja, kita tidak boleh sembarangan membeli. Mari kita amati terus tren mingguan ini. Begitu ada sinyal berbalik arah, baru deh kita mulai membeli. Untuk sekarang, mari kita wait and see saja dulu. Untuk lebih memperkaya hasil analisa, mari kita lihat indikator Analisis Teknikal (TA) lainnya – Candlestick.
Tampak bahwa candlestick terakhir adalah candlestick hitam berbatang panjang. Ini memberitahu kita bahwa pasukan Jendral Bearish sedang mendominasi pertempuran. Kemungkinan besar, dominasi ini akan terus berlanjut seminggu kedepan. Jadi, candlestick telah mengkonfirmasi hasil dari MACD Histogram. Bursa sedang dalam tren turun (Bearish) secara mingguan. Sekarang mari kita lihat posisi candlesticknya.
Tampak bahwa posisi candlestick tersebut lebih dekat ke batas atas Bollinger Band dibanding ke garis MA20. Ini berarti resiko telah lebih besar dibandingkan dengan potensi keuntungna yang ditawarkan. Jelas, ini bukanlah saat yang tepat untuk memegang atau membeli saham. Lebih baik dijual dulu saham yang kita miliki dan menunggu hingga kondisi lebih baik. Tentu, jika ingin berspekulasi, kita masih bisa memiliki saham.
Namun, pasanglah batas stop loss yang sangat ketat agar modal kita selalu terlindungi. Biar lebih afdol lagi, mari kita lihat volume transaksinya. Tampak bahwa volume transaksi terakhir lebih kecil. Ini memberitahu bahwa minat pelaku pasar untuk bertransaksi semakin berkurang. Tampaknya banyak yang memakai strategi wait and see dulu – seperti yang juga dianjurkan sekolah saham. Kecuali jika ingin berspekulasi.
Analisa (lumayan) komprehensif telah dilakukan pada chart Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mingguan. Potret kondisi bursa untuk seminggu kedepan masih suram. Masih dalam tren turun (Bearish). Jadi, pergerakan bursa akan cenderung menurun untuk seminggu kedepan. Disarankan untuk wait and see dulu saja seminggu ini. Jikapun masih ingin trading, pastikan bahwa kita sadar itu adalah posisi spekulasi. Pasang batas stop loss yang ketat.