Jika anda pembaca setia sekolah saham ini, tentu telah menyadari bahwa belakangan ini rekomendasi saham mingguan sudah tidak terbit lagi. Ini bukan karena saya berhenti membeli dan menjual saham. Tetap ada beberapa saham yang masuk ke dalam daftar beli dan daftar jual saya. Tapi saya tidak mau membaginya dengan anda. Bukan karena masalah kerahasiaan atau saya tiba-tiba menjadi pelit sehingga tidak mau berbagi.
Ya bukan karena itu, melainkan karena saya tidak mau merugikan anda-anda yang hanya mengikuti bulat-bulat rekomendasi mingguan tersebut tanpa mengolahnya lagi. Tapi bukankah selama ini juga ada pembaca yang begitu? Jadi kenapa dulu saya membagikan rekomendasi? Ya, anda benar tapi sebelumnnya resiko yang ditanggung tidaklah terlalu besar karena bursa memang sedang dalam kondisi tren naik (bullish). Nah, kalo dalam kondisi bursa saham yang sedang dalam tren turun (bearish) sepertinya sangat tidak bijak membagikan rekomendasi.
Ini karena resiko sangat tinggi. Seperti yang sudah dibahas dalam artikel karakteristik bursa saham bahwa dalam tren turun (bearish), penurunan harga saham akan lebih panjang daripada kenaikan harga saham. Ini berarti peluang harga turun akan lebih besar dari harga naik. Sebagai contoh, untuk kenaikan harga 1% maka resiko penurunannya adalah 3%. Jelas jika tidak disiplin (yang biasanya tidak dilakukan oleh para pemula) maka modal kita pasti akan tergerus.
Karena alasan inilah makanya pada akhirnya saya memutuskan untuk menghentikan dulu rekomendasi saham mingguan. Lebih baik kita menggunakan kesempatan kali ini untuk memperdalam ilmu kita hingga kita dapat mengolah sendiri rekomendasi-rekomendasi yang diperoleh atau bahkan pada akhirnya kita dapat mengeluarkan rekomendasi kita sendiri. Inilah mengapa belakangan ini artikel-artikel di sekolah saham ini lebih berisi pembelajaran.
[…] yang sudah disinggung, beberapa waktu belakangan ini saya Bearish. Ini berarti saya menganggap kondisi Bursa Saham Indonesia sedang dalam kondisi tren turun dimana […]