Hari ini, sinyal beli tidak cuma satu. Setelah sinyal beli pada saham Adaro Energy (ADRO), masih ada sinyal beli lainnya. Yup, sinyal beli kedua ada pada saham Holcim Indonesia (SMCB). Mari berusaha membeli saham ini. Tidak seperti pada saham Adaro Energy (ADRO), sekolah saham memutuskan untuk bersikap konservatif dalam membeli saham Holcim Indonesia (SMCB) ini. Tentu ada alasannya.
Alasan mengapa perlakukan terhadap kedua saham ini berbeda. Untuk memahami alasannya, mari perhatikan chart pergerakan harga saham Holcim Indonesia (SMCB) berikut:
Pertama, mari analisa MACD Histogramnya. Tampak bahwa MACD Histogram terakhir berwarna hijau setelah sebelumnya berwarna merah. Ini memberitahu kita bahwa pergerakan saham Holcim Indonesia (SMCB) telah kembali ke tren naik (Bullish)nya setelah sebelumnya mengalami sebuah pullback. Ini tentu adalah sebuah titik beli yang optimal karena kemungkian besar tren naik akan terus berlanjut pada hari-hari selanjutnya.
Sekarang, mari kita lihat chart candlesticknya. Tampak bahwa candlestick terakhir adalah sebuah candlestik putih berbatang pendek dengan ekor bawah yang panjang. Ini memberitahu kita bahwa pada awalnya, pasukan Jendral Bearish mendominasi pertempuran dan dapat mendesak mundur pasukan Jendral Bullish. Namun, akhirnya pasukan Jendral Bullish berhasil melakukan serangan balasan yang kuat.
Mereka berhasil memukul mundur pasukan Jendral Bearish hingga jauh. Dapat diprediksi bahwa pada hari-hari selanjutnya, pasukan Jendral Bullish akan mendominasi pertempuran. Tentu ini adalah sebuah tanda beli. Tanda bahwa kita harus mulai membeli saham karena pasukan Jendral Bullish diprediksi akan terus memenangkan pertempuran. Dalam hal ini, kita telah memiliki dua sinyal beli, satu dari MACD Histogram dan lainnya dari Candlestick.
Sekarang mari kita lihat volume transaksinya. Tampak bahwa volume transaksi terakhir meningkat namun tidak terlalu signifikan. Ini berarti ada peningkatan dalam daya beli namun belum terlalu kuat untuk mengkonfirmasi bahwa sinyal beli yang ada adalah bukan sinyal palsu. Inilah yang membuat sekolah saham tidak terlalu agresif untuk membeli saham Holcim Indonesia (SMCB) ini. Masih ada kemungkinan penurunan hargalah yang terjadi.
Berdasarkan semua data yang ada sekolah saham tetap memutuskan untuk membeli saham Holcim Indonesia (SMCB) tapi dengan sedikit konservatif. Sekolah saham memutuskan membeli saham ini pada harga 2230. Harga ini berada satu tik diatas support minor terdekat (garis biru). Tidak terlalu konservatif juga bukan? Ini dapat digolongkan sebagai konservatif-agresif. Semoga kali ini Tuan Pasar mau melepas pada harga yang diinginkan.
[Update] Tampaknya memang Tuan Pasar sedang benar-benar optimis sehingga tidak mau menjual saham pada harga diskon. Jadi deh sekolah saham gagal membeli saham Holcim Indonesia (SMCB) ini.