Sederhana dan Mudah!
Yup, itulah jawaban kenapa memilih Moving Average (MA) sebagai Support dan Resistance.
Alih-alih repot (dan belajar keras) untuk menarik garis pada setiap chart yang kita analisa, tinggal aktifkan saja indikator Moving Average (MA) pilihan. Kita punya support dan resistance otomatis.
Sebagaimana diketahui bahwa garis MA menggambarkan harga rata-rata pada periode waktu tertentu. Biasanya mengambarkan rata-rata harga penutupan walau tidak menutup kemungkina menggambarkan harga lainnya.
Dengan kata lain garis MA ini adalah tempat dimana terjadi kesetimbangan harga. Tempat dimana rata-rata harga beli atau harga jual para pelaku pasar.
Dapat juga dikatan bahwa garis MA ini adalah garis psikologis yang baik secara sadar maupun tidak sadar, mempengaruhi prilaku pelaku pasar.
Inilah titik dimana kecendrungan mayoritas orang untuk membeli atau menjual saham. Titik dimana orang-orang memutuskan untuk membeli atau menjual.
Maka tidak heran jika garis Moving Average (MA) ini sangat tepat menjadi support atau resitance.
Dan seperti telah disinggung sebelumnnya, kita tidak perlu repot-repot menggambar. Cukup aktifkan indikator MA di software charting yang kita gunakan, otomatis kita punya support dan resistance yang relatif handal.
Dan sesuai karakteristiknya sebagai harga rata-rata, maka semakin panjang time frame yang digunakan, maka semakin handal MA sebagai support dan Resistance.
Dengan kata lain, semakin panjang time frame, semakin kuat support dan resistance yang kita peroleh. Jadi, tinggal kita sesuaikan saja time frame nya dengan kehandalan yang dibutuhkan.
Juga, indikator Moving Average (MA) ini sudah sangat umum sehingga dapat dipastikan bahwa setiap software charting pasti punya indikator MA di dalamnya.
Jadi, jika ingin support dan resistance yang sederhana dan mudah digunakan tapi relatif handal juga fleksiber, mari gunakan indikator Moving Average (MA).