Seperti yang telah pernah saya sebutkan dalam artikel 3 Aspek Analisis Fundamental (FA) bahwa menganalisis kondisi perusahaan adalah salah satu aspek penting dalam melakukan analisis fundamental. Analisis kondisi perusahaan adalah bagian dari analisis mikro yang dilakukan setelah melakukan analisis makro (menganalisa kondisi ekonomi dan industri). Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kondisi keuangan dari suatu perusahaan – apakah sehat atau tidak.
Perlu diketahui bahwa mengetahui kondisi perusahaan adalah sangat penting karena pada akhirnya apa yang kita beli adalah saham sebuah perusahaan – bukan saham ekonomi sebuah negara atau saham sebuah industri. Mengetahui kondisi perusahaan berarti kita dapat memprediksi bagaimana kinerja perusahaan ke depannya – seberapa menguntungkannya perusahaan tersebut dalam beberapa tahun ke depan.
Sebagai pebisnis saham, hal ini sangat penting karena harga saham akan mengikuti harapan terhadap kinerja perusahaan di masa mendatang. Sudah jamak bahwa harga saham perusahaan yang mencetak pertumbuhan kinerja dari waktu ke waktu akan lebih tinggi dari harga saham perusahaan yang kinerjanya tidak stabil atau malah stabil jelek. Dapat dikatakan harga saham menggambarkan harapan akan kinerja masa depan perusahaan.
Jadi melalui analisis kondisi perusahaan, para pebisnis saham berusaha mengetahui kondisi keuangan perusahaan saat ini dan juga memprediksi kinerja perusahaan ke depannya. Analisis ini biasanya dilakukan dengan melakukan perhitungan terhadap rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan perusahaan. Dari rasio keuangan kita dapat mengetahui bagaimana sebenarnya kondisi keuangan sebuah perusahaan dan pada akhirnya mengetahui apakah sahamnya layak dibeli atau tidak.
Seperti yang saya singgung di atas, analisis kondisi perusahaan ini sangat penting. Dapat ditakatakan bahwa sebaik apapun kondisi ekonomi atau industri akan tidak berarti jika kondisi perusahaan jelek. Dan sebaliknya, walau kondisi ekonomi dan industri jelek, jika kondisi perusahan bagus, maka keuntungan masih bisa diharapkan. Jadi mengetahui kondisi perusahaan menjadi sangat penting.
Secara umum ada lima kategori dari perhitungan rasio keuangan yang digunakan dalam analisis kondisi perusahaan yakni Keuntungan (Profitability), Harga (Price), Likuiditas (Liquidity), Pengungkit (Leverage), dan Efesiensi (Efficiency). Untuk analisis ini akan memanfaatkan beberapa aspek dari laporan keuangan perusahaan. Dari aspek-aspek inilah kita dapat mengetahui bagaimana kondisi sebuah perusahaan.
Aspek-aspek tersebut adalah margin laba bersih (NPM/Net Profit Margin), Rasio harga dan pendapatan (Price Earning Ratio/PER), Nilai Buku (Book Value), Harga terhadap Nilai Buku (Price to Book Value/PBV), Rasio Utang (Debt Ratio), Arus Kas (Current Ratio), dan perputaran invetori (Inventory Turnover). Aspek-aspek tersebut diguanakan untuk mengitung nilai sebenarnya (fair value) dari sebuah saham.
Kita dapat mengetahui apakah harga saham itu sesuai (normal), mahal (overvalued), atau murah (undervalued). Tentu saja sebagai pebisnis saham akan selalu mencari saham yang murah untuk dibeli dan akan menjual kepemilikan saham yang sudah terlalu mahal. Jadi pada akhirnya, analisis kondisi perusahaan adalah untuk mengetahui apakah sebuah saham itu layak dibeli atau tidak. Di artikel berikutnya kita akan membahas lebih detail bagaimana kita melakukan perhitungannya.