Mari kembali membahas mengenai indikator Analisa Teknikal (TA) paling sederhana, Moving Average (MA). Kali ini mari kita bahas fungsi lain dari Moving Average (MA) — selain fungsinya sebagai sinyal beli dan sinyal jual. Yup, sesuai judul, kita akan membahas fungsi garis MA sebagai support.
Sebagaimana kita ketahui, garis Moving Average (MA) itu menunjukkan rata-rata harga selama periode tertentu. MA5 merujuk 5 periode waktu. MA20 merujuk 20 periode waktu. MA50 merujuk 50 periode waktu dan seterusnya.
Untuk lebih memahami mari kita ambil contoh beberapa MA:
Garis MA20 harian menunjukkan rata-rata harga selama 20 hari kebelakang.
Garis MA50 harian menunjukkan rata-rata harga selama 50 hari kebelakang.
Garis MA5 mingguan menunjukkan rata-rata harga selama 5 minggu kebelakang
Garis MA10 bulanan menunjukkan rata-rata harga selama 10 bulan kebelakang.
Sudah cukup jelas bukan?
Nah dengan menggunakan garis MA, kita dapat melihat bagaimana perbandingan harga terkini saham dengan harga rata-ratanya. Apakah berada di bawah atau di atas harga rata-rata (garis MA).
Di atas garis MA berarti (kebanyakan) akan hold saham karena sedang untung (harga > rata-rata). Sebaliknya, di bawah garis MA berarti (kebanyakan) akan melepas (Stop Loss) karena rugi (harga < rata-rata).
Penggunaan garis Moving Average (MA) sebagai support adalah berdasarkan prinsip di atas. Dalam hal ini, garis MA adalah support kuat selama pergerakan harga saham berada di atasnya.
Ini karena pergerakan harga saham akan cenderung memantul kembali ke atas ketika menyentuh area garis MA. Ini sesua prinsip bahwa selama di atas garis MA, orang cenderung tidak akan menjual saham tersebut. Bahkan cenderung beli atau menambah.
Tidak heran jika pergerakan harga agak susah untuk menembus ke bawah garis MA dan cenderung kembali bergerak naik setelah menyentuhnya.
Untuk lebih jelasnya lagi, mari perhatikan chart berikut:
Perhatikan lingkaran biru. Tampak jelas bukan bahwa harga cenderung kembali bergerak naik setelah menyentuh garis MA20. Dalam hal ini garis MA20 bertindak sebagai support.
Tentu seperti support lainnya, hanya berlaku selama tidak ditembus ke bawah. Juga daerah support adalah titik tepat untuk membeli saham. Kita bisa membeli tepat di area support atau sedikit di atasnya.
Kita dapat langsung membeli tanpa menggunakan indikator tambahan. Tapi tentu saja, lebih bagus lagi jika dikombinasikan dengan sinyal beli indikator Analisa Teknikal (TA) lainnya seperti candlestick, stochastic, MACD, dll.
Jadi, hanya akan membeli ketika ada sinyal beli pola candlestick tepat atau sedikit di atas garis MA20. Bisa juga hanya membeli ketika ada sinyal beli dari stochastic saat harga sedikit berada di atas garis MA20. Dan masih banyak kombinasi lainnya yang mungkin.
Silahkan dicoba-coba berbagai skenario yang memungkinkan. Gunakan berbagai indikator TA yang tersedia untuk sinyal beli. Kombinasikan dengan berbagai periode garis MA. Temukan sendiri yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Bebas.
Selamat trading saham dengan menggunakan garis Moving Average (MA) sebagai support!