Yup, menggunakan line chart (grafik garis) ternyata lebih enak daripada menggunakan candlestick chart (yang umumnya dipergunakan para trader saham — termasuk sekolah saham). Belakangan ini memang, sekolah saham ketagihan untuk menggunakan line chart. Line chart memang begitu sederhana. Hanya sebuah garis mengikuti pergerakan harga saham.
Namun, dalam kesederhanaan itulah terletak kekuatannya. Tentu karena begitu sederhana, tidak banyak informasi yang bisa diperoleh darinya. Tidak seperti grafik candlestick. Namun, jika kita gunakan secara tepat, maka line chart ini akan sangat membantu untuk memperoleh hasil yang optimal dari trading kita.
Kuncinya adalah menggunakan line chart hanya untuk mendeteksi tren pergerakan sebuah harga saham. Belakangan ini. Sekolah Saham sering menggunakan line chart untuk melihat tren. Line chart ini mempunya keuntungan dibandingkan menggunakan candlestick chart. Distraksinya sangat kecil.
Jadi kita bisa dengan lebih cepat menentukan apakah pergerakan sebuah saham sedang menaik, menurun, atau datar. Sedangkan, jika menggunakan candlestick chart. Seringnya malah jadi kebingungan sendiri. Ini karena banyak distraksinya. Kalo cuma melihat sekilas, belum bisa menentukan tren dari pergerakan sebuah harga saham.
Perlu usaha ekstra untuk memerhatikan betul sambil menggambar garis pada titik-titik tertinggi dan terendah dari candlestick tersebut. Mungkin yang daya imajinasinya sangat kuat, bisa langsung melihat tren pada candlestick chart. Sayangnya, sekolah saham tidak terlalu kuat daya imajinasinya. Seringnya kesulitan menentukan tren jika menggunakan candlestick chart.
Daripada pusing-pusing memaksakan penggunaan candlestick chart, sekolah saham berusaha mencari cara lain. Cara yang lebih sederhana, mudah, dan tidak memusingkan. Namun cukup powerful. Akhirnya ketemulah caranya — menggunakan line chart. Cukup sederhana caranya. Cukup melihat arah line chartnya.
Line chart menaik berarti sedang tren naik (Bullish). Line chart menurun berarti sedang tren turun (Bearish). Line chart mendatar berarti sedang konsolidasi (sideaways). Simple bukan? Untuk lebih memahaminya, mari lihat contoh dibawah ini:
Gambar diatas adalah pergerakan saham Bank Negara Indonesia (BBNI) mingguan dalam bentuk line chart (grafik garis). Tampak jelas betapa mudahnya menentukan tren dalam pergerakan saham ini bukan? Sekilas, kita langsung bisa menentukan tren yang sedang terjadi. Cukup melihat arah pergerakan line chartnya.
Pada gambar terlihat jelas pergerakannya. Menaik berarti sedang tren naik (garis hijau). Menurun berarti sedang tren turun (garis merah). Mendatar berarti sedang tren datar (garis biru). Cukup sederhana bukan? Makanya sekolah saham jadi keranjingan untuk menggunakan line chart untuk menentukan tren.