Sering ada yang bilang jika trading ya harusnya murni pakai Analisa Teknikal (TA) saja. Sebaliknya jika investasi maka harusnya pakai Analisa Fundamental (FA) saja.
Intinya harus murni menggunakan salah satu saja. Jangan dicampur-campur. Jangan menganalisa saham menggunakan keduanya (TA dan FA) sekaligus.
Ada benarnnya sih nasehat tersebut. Seringnya jika mengkombinasikan penggunaan dari Analisa Teknikal (TA) dan Analisa Fundamental (TA), maka hasilnya tidak akan maksimal. Lebih jelasnya bisa dibaca mengenai kerugian mengkombinasikan TA dan FA.
Namun dilain sisi, ada juga keuntungan mengkombinasikan Analisa Teknikal (TA) dan Analisa Fundamental (FA). Terutama dari sisi menghindari resiko. Dari sisi keharusan mengamankan modal yang dimiliki.
Untuk lebih memahaminya, mari kita ambil studi kasus saham yang baru-baru ini menyita perhatian khayalak dunia keuangan — bahkan juga khayalah masyarakat umum — saham Modern International Tbk. (MDRN).
Sebagai mana kita ketahui pada akhirnya saham ini mencapai touch down harga terendah saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) seharga 50 rupiah dan kemudian tidur (tidak ada volume transaksi lagi).
Bagi yang masih memegang saham MDRN ini dapat dikatakan telah menggenggam gelar nyangkuter sejati. Bagaimana tidak, saham tersebut berada pada harga terendah dan tidak bisa diapa-apakan.
Untuk lebih jelasnya mari lihat pergerakan saham MDRN dua tahun kebelakang:
Jelas bagaimana pergerakan saham MDRN ini terus menurun hingga akhirnya — seperti yang telah diceritakan — mencapai harga terendah 50 rupiah dan akhirnya menjadi saham zombi. Tidak dapat ditransaksikan lagi karena tidak ada yang mau beli karena sudah tahu betapa jeleknya kondisi perusahaan tersebut.
Nah, dapat dilihat juga bahwa jika murni hanya menggunakan Analisa Teknikal (TA) pada chart saja. Jelas kita akan beberapa kali tergoda untuk trading dan akhirnya menjadi korban baik cut loss yang lumayan atau malah hancur sekalian menjadi nyangkuter sejati.
Untuk lebih memahaminya, mari kita zoom chart tersebut hingga kelihatan lebih jelas bagaimana riak-riak yang menggoda para trader untuk kemudian menjadi korban. Mari perhatikan chart MDRN 2017 berikut:
Perhatikan kotak biru. Area kotak biru ini adalah wilayah-wilayah yang menggoda para trader untuk mulai masuk membeli saham MDRN. Namun dapat dilihat juga bahwa setelahnya, saham ini kembali bergerak turun hingga hanya menyisakan dua pilihan bagi trader: Cut Loss atau menjadi nyangkuter sejati.
Perlu dicatat bahwa ini hanyalah contoh dari pergerakan saham MDRN untuk 2017. Jika diambil lebih luas lagi seperti chart pertama yang mencakup 2 tahun terakhir, maka jebakan bagi trader semakin banyak — dan pastinya semakin banyak juga kemungkinan korbannya.
Namun, jika berpatokan pada Analisa Fundamental (FA) maka dijamin, para trader akan terhindar menjadi korban dari jebakan-jebakan yang ada pada chart MDRN tersebut.
Nah, sekarang mari perhatikan data fundamental MDRN berikut:
Data di atas adalah data Fundamental MDRN tahun 2016. Cukuplah sebagai sampel memahami bagaimana Sekolah Saham terselamatkan dari kerugian dibanding jika hanya trading berdasarkan Analisa Teknikal (TA) saja.
Dapat dilihat berdasarkan 1 faktor saja (ROE), maka jelas saham MDRN tidak akan pernah Sekolah Saham sentuh selama 2016. Belum lagi jika melihat faktor fundamental lainnya seperti ROA, EPS, PER ,dll. Semakin jelas bahwa saham tersebut memang sudah tidak layak ditradingkan.
Seperti yang sudah disinggung, data fundamental ini memang cuma data 2016, tapi dapat dipastikan jika memang bisnis Modern International Tbk. (MDRN) memburuk juga di tahun yang lain, jelas akan terefleksikan seperti halnya pada tahun 2016 tersebut. Dan pasti sudah Sekolah Saham hindari.
Jadi sudah jelas bukan bagaimana Analisa Fundamental (FA) — yang sangat sederhana — telah menyelamatkan Sekolah Saham dari kerugian. Telah menghindarkan Sekolah Saham untuk Cut Loss atau bahkan menjadi nyangkuter sejati.
Semakin jelas bagaimana peranan Analisa Fundamental (FA) dalam trading ya.